Xerosis menjadi penyakit yang kerap dialami oleh siapapun. Hal ini dikarenakan oleh faktor lingkungan dan kondisi kesehatan tubuh salah satunya diabetes. Jika penyakit ini tidak disembuhkan dengan segera menyebabkan beberapa komplikasi.
Apa Itu Penyakit Xerosis?
Xerosis merupakan istilah medis untuk kulit kering yang tidak normal. Kondisi ini terjadi ketika lapisan terluar kulit atau epidermis kekurangan kadar air secara berlebihan. Hal inilah yang membuat kulit kehilangan kelembapan untuk mempertahankan kelembutan dan elastisnya.
Meskipun penyakit ini seringkali merupakan kondisi sementara yang membuat kulit terlihat bersisik, namun xerosis membuat pengidapnya merasa tidak nyaman, gatal, dan terjadi peradangan pada kulitnya. Jika kondisi ini tidak segera diobati maka menyebabkan kulit menjadi pecah-pecah dan infeksi bakteri.
Sebenarnya penyakit ini sangat umum terjadi pada siapapun, tetapi lansia merupakan kelompok yang paling rentan terkena penyakit xerosis. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas kelenjar sebaceous dan keringat yang menurun seiring bertambahnya usia. Selain itu, cuaca dingin juga mempengaruhi seseorang rentan terkena kondisi tersebut.
Gejala Xerosis
Biasanya kulit kering bersifat sementara tetapi bisa juga berlangsung seumur hidup. Gejala xerosis yang muncul pada setiap orang berbeda-beda tergantung usia, kondisi kesehatan, aktivitas di luar, dan lingkungan.
Berikut gejala xerosis yang terjadi secara umum, yakni:
- Kulit terasa kering, bersisik dan gatal pada area kaki dan tangan
- Kulit terasa kencang setelah mandi atau berenang
- Kulit berwarna kemerahan dan mengalami iritasi
- Kulit terasa lebih kasar
- Kulit mengelupas dan pecah-pecah bahkan berdarah
- Muncul garis-garis putih di kulit
Penyebab Xerosis
Terdapat beberapa faktor penyebab kulit kering seperti lingkungan, kondisi medis, pengobatan dan aktivitas yang seringkali dilakukan, yakni:
- Over cleansing atau over scrubbing
- Mandi menggunakan air panas
- Terlalu sering mandi
- Menggunakan handuk yang kasar
- Tinggal di daerah yang memiliki kelembaban rendah
- Tinggal di daerah yang bercuaca dingin
- Dehidrasi atau kurang minum
- Terlalu sering terpapar sinar matahari
- Berat badan turun drastis
- Menopause
- Kurang gizi
- Mengidap penyakit seperti gagal ginjal atau masalah tiroid
- Menggunakan obat-obatan tertentu
- Memiliki keturunan kulit kering
- Menggunakan sabun mandi dengan bahan kimia
Faktor Risiko Xerosis
Memiliki kulit kering bisa terjadi pada siapa dan kapan saja. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya xerosis, yaitu:
1. Usia
Seiring bertambahnya usia, produksi sebum melambat sehingga membuat kulit tidak bisa menghasilkan zat yang cukup untuk membentuk kelembaban alami pada kulit. Hal inilah yang menyebabkan setiap usia memiliki risiko mengalami xerosis.
2. Cuaca
Terkadang cuaca panas atau dingin menyebabkan kulit menjadi lebih kering. Apalagi jika seseorang tinggal di daerah yang kelembabannya rendah akibat udara kering. Tak hanya di luar rumah, udara dalam ruangan juga membuat kulit mudah kering.
3. Terlalu sering terpapar sinar matahari
Meskipun sinar matahari bermanfaat tetapi paparan sinar UV langsung ke kulit dapat memicu masalah kesehatan dan menghilangkan minyak pelumas esensial yang membuat kulit menjadi kering.
4. Dehidrasi
Mengonsumsi air putih terlalu sedikit membuat tubuh menjadi dehidrasi dan menurunkan kelembaban pada kulit yang membuatnya menjadi kering dan gatal. Kondisi ini juga membuat bakteri lebih mudah masuk ke dalam kulit.
5. Kebiasaan mandi
Mandi terlalu sering, menggunakan air panas dan sabun yang mengandung bahan kimia membuat kulit menjadi kering.
6. Obat-obatan tertentu
Beberapa obat seperti diuretik dan obat kolesterol dapat menyebabkan kekeringan pada kulit. Selain itu, terdapat juga obat jerawat seperti isotretinoin, Retin-A, dan benzoil peroksida.
7. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan seperti dermatitis atopik, hipertiroidisme dan diabetes memungkinkan pengidapnya mengalami kulit kering. Terutama pada pasien diabetes mengalami risiko xerosis pada area kaki. Kondisi dapat menjadi masalah yang lebih serius pada pengidap diabetes karena penyembuhan luka yang lama.
Komplikasi Xerosis
Xerosis pada umumnya tidak berbahaya namun terdapat komplikasi jika kulit tidak mendapatkan perawatan yang tepat, antara lain:
- Infeksi kulit, infeksi dapat terjadi ketika bakteri masuk dan menembus permukaan kulit. Hal ini dikarenakan adanya keretakan atau pecah-pecah di area kulit
- Lichen simplex chronicus, penyakit kulit kronis akibat menggaruk kulit secara berulang di area yang gatal. Kebiasaan tersebut membuat kulit di area yang gatal menjadi tebal
- Dermatitis atopik (eksim), biasanya dialami oleh orang dengan riwayat iktiosis. Kondisi ini menyebabkan kulit kering memiliki risiko kemerahan, peradangan dan pecah-pecah
Diagnosis Xerosis
Pada diagnosis xerosis, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk bagaimana kebiasaan mencuci tangan atau mandi, awal timbulnya keluhan dan faktor lain yang menyebabkan kulit menjadi kering. Jika dokter mencurigai adanya penyakit tiroid, inspeksi dan palpasi leher dilakukan bersama dengan tes lainnya untuk memastikan diagnosis.
Berikut pemeriksaan lanjutan yang dilakukan oleh dokter antara lain:
- Biopsi kulit, hal ini dilakukan untuk mencari tahu penyebab kulit kering dengan memeriksa sampel jaringan kulit
- Tes alergi, hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi zat yang menimbulkan alergi
- Tes darah, hal ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit yang menyebabkan kulit kering
Pengobatan Xerosis
Perawatan yang dilakukan dalam kondisi ini bertujuan untuk meredakan gatal dan nyeri pada kulit, mengatasi kulit kering dan mencegah kulit menjadi kering kembali. Berikut metode pengobatan xerosis, yaitu:
- Pelembab
Pelembab memiliki manfaat untuk melembutkan dan menghaluskan kulit kering. Pasien dapat menggunakan lotion, minyak, salep dan krim. Selain itu, bisa menggunakan petroleum jelly dengan menggunakannya di siang dan malam hari.
- Obat-obatan
Dokter merekomendasikan steroid oles seperti betametason topikal untuk mengatasi kulit kering yang gatal dan rentan terhadap pecah-pecah.
Selain itu, terdapat beberapa langkah gaya hidup yang dapat mengatasi atau mencegah xerosis, yaitu:
- Menggunakan pelembab udara di rumah
- Kurangi frekuensi mandi
- Menggunakan air hangat
- Menggunakan sabun yang bebas pewangi
- Gunakan lotion
- Jangan menggunakan scrub yang keras
- Jangan menggosok kulit terlalu keras dengan handuk
Kapan Harus ke Dokter?
Penting diingat untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika terdapat gejala yang lebih parah antara lain:
- Kulit mengeluarkan cairan atau nanah
- Kulit terasa sakit, merah dan bengkak
- Kulit tetap kering meskipun telah diberi produk perawatan
- Terjadinya pengelupasan pada tubuh dengan area yang luas
- Terdapat ruam dan lecet di area kulit
- Rasa gatal yang mengganggu aktivitas harian
Simak Video "Video: Ratusan Anak Terjangkit ISPA-Penyakit Kulit Pascabanjir di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)











































