Dokter mengambil langkah amputasi, karena kemoterapi yang dilakukan terhadap Mark hanya dapat mengurangi rasa sakitnya saja, tapi tidak dapat menghilangkan tumor tersebut.
Radiasi yang dihasilkan dari kemoterapi bisa menghancurkan piringan atau lapisan yang tumbuh dalam tulang sehingga bisa menimbulkan cacat fisik nantinya. Alhasil, operasi amputasi lengan pun dipilih sebagai jalan yang teraman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter bedah di Stanford University's Lucile Packard Children's Hospital kini telah menanamkan sambungan buatan pada lengan bocah yang sekarang berusia 4 tahun itu dan menggantikan tulang bagian atas dari lengan yang terkena kanker.
Semula orangtua Mark keberatan lengan anaknya diamputasi dan berharap kemoterapi bisa menyembuhkan sakitnya. Namun ahli bedah ortopedi Dr Lawrence Rinsky menyakinkan orangtua Mark yaitu Alla Ostrovskaya dan Gene Blinder untuk mempertimbangkan pilihan menggantinya dengan tulang buatan yang dibuat oleh Biomet Inc. of Warsaw, Ind. Biomet menghasilkan sendi buatan yang sudah sangat umum serta tulang buatan.
"Tulang titanium dan kobalt krom dirancang khusus untuk mengganti lengan Mark yang harus diamputasi karena suatu penyakit langka," ujar juru bicara Biomet, Bill Kolter, seperti dikutip dari Los Angeles Times, Kamis (29/10/2009).
Tulang palsu yang dbuat cukup kecil agar muat dalam lengan Mark, serta cukup tahan lama sehingga bisa digunakan seumur hidup dan dapat berkembang untuk memungkinkan pertumbuhan Mark.
Sebagian besar tulang palsu digunakan untuk mengganti bagian tertentu dari tulang. Sedangkan dalam kasus Mark seluruh humerusnya diangkat, sehingga lengan palsu tersebut harus terpasang hingga ke jaringan lunak.
Setelah tulang diangkat, Rinsky menanamkan tulang palsu serta menjahit sepotong kain Dacron untuk menutupi jaringan lunak pada bahu Mark. Untuk bagian siku, Rinsky tetap mempertahankan ikatan sendi dan menempatkannya disekitar tulang palsu tersebut.
Mark membutuhkan waktu sebulan untuk memulihkan diri dari operasi, lalu menerima kemoterapi lagi sebagai upaya pencegahan. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa tumor telah sepenuhnya hilang dari tubuh Mark.
Mark akan melakukan tiga sampai empat kali operasi kecil lagi selama beberapa tahun ke depan. Operasi ini untuk membuat sayatan kecil di bahu guna memanjangkan tulang palsu tersebut dengan memutar obeng yang ada di tulang.
Secara bertahap, Mark kembali belajar bagaimana caranya menggunakan lengan, menggerakkan pergelangan tangan dan jari serta mengambil benda-benda kecil. Selain itu Mark juga menerima fisioterapi untuk membangun kembali kekuatan dan fleksibilitas dari siku dan bahu.
Meskipun Mark tidak mendapatkan kembali sepenuhnya fungsi dalam sendi tersebut, tapi Mark selalu menggunakan lengannya setiap hari. "Aku memiliki lengan yang spesial," ujar Mark.












































