Obat Valium Punya Cara Kerja yang Sama dengan Heroin

Obat Valium Punya Cara Kerja yang Sama dengan Heroin

- detikHealth
Kamis, 11 Feb 2010 16:35 WIB
Obat Valium Punya Cara Kerja yang Sama dengan Heroin
Geneva - Peneliti berhasil mengetahui cara kerja valium dalam otak. Valium, zat kimia yang biasa dipakai sebagai obat penenang ternyata punya cara kerja yang sama dengan heroin atau morfin pada otak. Itulah yang menyebabkan orang yang mengonsumsi obat ini menjadi ketergantungan.

Diazpam atau yang lebih dikenal sebagai valium akan meningkatkan level hormon dopamin di otak, sama halnya dengan obat-obatan yang bikin kecanduan. Penemuan yang dipublikasikan dalam Journal Nature ini membantu menjelaskan mengapa beberapa orang selalu ingin mengonsumsi obat itu lagi dan lagi.

Diazepam adalah obat yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Swiss, yaitu Hoffmann-La Roche pada tahun 1963. Diazepam yang masih berada dalam satu grup dengan obat benzodiazepines menjadi obat yang populer di kalangan pecandu karena dianggap sebagai heroin yang murah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr Christian Luscher dan rekannya dari University of Geneva mengatakan, sebuah zat kimia yang disebut GABA (gamma aminobutyric acid) akan diproduksi dalam otak ketika seseorang mengonsumsi obat diazepam (valium). Zat tersebut akan meningkatkan level hormon dopamin dalam otak dan membuat seseorang merasa lebih tenang dan nyaman.

Hal itu juga yang terjadi pada para pecandu heroin atau morfin. Namun efek kecanduan tersebut tergantung kemampuan mengikat reseptor GABA yang disebut dengan subunit. Jadi beberapa obat dari golongan benzodiazepines lainnya yang tidak mengikat reseptor itu tidak akan membuat kecanduan.

"Studi yang kami lakukan berhasil membongkar molekul dasar benzodiazepines yang ternyata punya efek candu yang sama dengan obat-obatan seperti heroin. Studi ini akan menjadi kunci untuk merancang obat benzodiazepines (BDZs) baru dengan tingkat candu yang rendah," kata Dr Luscher seperti dilansir Telegraph, Kamis (11/2/2010).

Setelah melihat hasil studi ini, Dr Arthur Riegel dan Professor Peter Kalivaspakar yang merupakan pakar neuroscience akhirnya bisa mengerti bagaimana sebenarnya cara kerja benzodiazepines mempengaruhi otak.

Pada orang yang mempunyai ketergantungan terhadap diazepam, penghentian diazepam secara tiba-tiba dapat menimbulkan sakau (sulit tidur, sakit kepala, mual, muntah, rasa melayang, berkeringat, cemas, atau lelah).

Oleh karena itu, setelah penggunaan yang lama, diazepam sebaiknya dihentikan secara bertahap dan sebaiknya di bawah pengawasan dokter.

Diazepam (valium) paling banyak digunakan untuk mengobati penyakit insomnia, gelisah, kejang-kejang dan lainnya. Meski demikian, baik benzodiazepines yang ada saat ini dan benzodiazepines baru akan sama-sama memiliki efek candu. Oleh karena itu obat baru tanpa efek candu perlu dikembangkan lagi.

(fah/ir)

Berita Terkait