Yang saya mau tanyakan:
1. Apakah keturunan saya nanti akan berkulit hitam juga atau putih? Karena kulit saya putih cenderung kuning sebab keturunan keluarga saya putih.
2. Apa kalau keturunan saya berkulit putih akan seperti bule juga?
3. Kakak dari ibu saya ada yang tidak mempunyai keturunan, apa ada efeknya ke saya?
Terimakasih mohon infonya.
Uthie (Perempuan Lajang, 23 Tahun), shastuti15@yahoo.co.id
Tinggi Badan 160 cm dan Berat Badan 48 kg
Jawaban
Sangat sulit untuk menjawab pertanyaan ini secara pasti. Dalam ilmu genetik, warna kulit seperti halnya warna rambut dan mata ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara beberapa gen (polygenic).
Saat ini telah diidentifikasi 8 gen yang bertanggung jawab atas warna kulit, rambut dan mata. Sementara itu, didalam kedelapan gen tersebut terdapat berbagai variasi genetik yang masing-masing memberi kontribusi dalam tingkat yang berbeda-beda.
Pola pewarisannya melibatkan perhitungan yang sangat rumit dan tidak sesederhana pola pewarisan variasi-variasi genetik yang hanya melibatkan satu gen seperti pada beberapa penyakit genetik.
Gen-gen yang menentukan warna kulit termasuk dalam kategori quantitative trait loci, dimana pola pewarisannya membutuhkan suatu perhitungan matematis yang rumit.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa warna kulit ditentukan oleh gen-gen yang terlibat dalam regulasi melanin, yaitu suatu zat dalam kulit yang menentukan pigmentasi. Bergantung pada peran masing-masing gen, maka pewarisan gen-gen tersebut akan memberi dampak pada keturunan sesuai kekuatannya masing-masing.
Katakanlah seorang lelaki yang memiliki semua variasi dalam ke-8 gen itu yang membuat kulitnya menjadi sangat hitam (tidak bisa lebih hitam lagi) menikahi seorang wanita dengan variasi dalam ke-8 gen itu yang membuatnya menjadi sangat putih (tidak bisa lebih putih lagi).
Maka warna kulit dari anak-anak pasangan ini sangat ditentukan oleh apa dan berapa banyak variasi diambil dari ayahnya serta apa dan berapa banyak variasi diambil dari ibunya.
Variasi apa yang diambil juga menentukan, sebab masing-masing variasi itu memberi pengaruh dengan kekuatan yang berbeda-beda.
Misal, variasi 1 memiliki pengaruh membuat kulit hitam dan variasi 2 membuat kulit menjadi putih serta variasi 3 membuat kulit menjadi putih juga. Berdasarkan kekuatannya, variasi 1 paling kuat, disusul variasi 2, kemudian variasi 3.
Jika seseorang memiliki ketiga variasi tersebut, kulitnya akan cenderung gelap disebabkan kekuatan variasi 1. Variasi 2 and 3 dalam hal ini memiliki pengaruh lebih lemah. Jika tidak memiliki variasi 1, kulitnya tentu akan menjadi putih.
Dalam ilustrasi di atas, anak-anaknya mungkin tidak akan menjadi sehitam ayahnya atau seputih ibunya, sebab kemungkinan besar akan terjadi persebaran variasi-variasi genetik diantara mereka. Warna kulit anak-anaknya lebih merupakan suatu perimbangan warna antara ayah dan ibunya.
1. Anda berkulit putih Asia sementara calon suami berketurunan Portugal dengan kulit gelap. Suami Anda terlihat menunjukkan sifat warna kulit orang asli Flores, namun sangat mungkin membawa variasi genetik untuk warna kulit orang Portugal. Banyak kemungkinan variasi warna kulit pada keturunan anda nantinya.
Para peneliti menemukan bahwa variasi gen yang membawa sifat kulit gelap memiliki kekuatan lebih besar dari variasi gen yang membawa sifat kulit terang. Namun toh, Anda jelas memiliki variasi-variasi gen yang membawa sifat kulit putih Asia. Warna kulit anak Anda akan sangat ditentukan oleh apa dan seberapa banyak variasi gen yang diwarisi-nya dari anda dan suami.
2. Belum tentu, namun terdapat kemungkinannya. Ini dapat terjadi jika anak Anda mewarisi dari suami Anda hanya variasi genetik penimbul warna kulit orang Portugal yang (saya asumsikan) dibawa oleh suami anda dan tidak mewarisi variasi genetik yang membuatnya menjadi berkulit gelap.
3. Penyebab infertilitas ada berbagai macam dan dapat melibatkan hanya salah satu atau kedua pasangan perkawinan. Secara langsung infertilitas bukanlah disebabkan oleh faktor genetik. Namun ada beberapa penyakit genetik yang dapat menyebabkan infertilitas.
Kasus infertilitas memerlukan konsultasi pada ahli kandungan dan membutuhkan pemeriksaan yang teliti, disebabkan beragamnya penyebab. Penyakit genetik penyebab infertilitas yang saya sebutkan di atas memiliki karakteristik yang khas sehingga pasien akan lebih dulu dikenali dengan penyakit genetiknya ketimbang infertilitasnya.
dr. Teguh Haryo Sasongko, PhD
Ahli Genetika Molekuler, (peneliti dan pengajar) di Human Genome Center, School of Medical Sciences, Universiti Sains Malaysia, 16150 Kubang Kerian, Kota Bharu Kelantan, Malaysia.
(up/up)











































