Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal ditemukan orang yang mengonsumsi air yang tercemar E.coli memiliki peningkatan risiko terkena tekanan darah tinggi, masalah ginjal dan juga penyakit jantung di kemudian hari.
Tim peneliti dari Lawson Health Research Institute dan The University of Western Ontario menilai risiko untuk tekanan darah tinggi, gangguan ginjal dan juga penyakit kardiovaskular terjadi dalam waktu 8 tahun sejak mengalami gastroenteritis (masalah pencernaan) dari air minum yang tercemar bakteri coli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 54 persen partisipan mengalami gastroenteritis akut dan beberapa diantaranya membutuhkan perhatian medis. Diketahui peserta yang mengalami gastroenteritis akut berisiko 1,3 kali lebih mungkin mengalami hipertensi, 3,4 kali, lebih mungkin mengembangkan kerusakan ginjal dan 2,1 kali lebih mungkin mengalami penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung atau stroke.
"Temuan kami menggarisbawahi kebutuhan untuk menindaklanjuti kasus keracunan makanan atau air yang disebabkan oleh E.coli 0157:H7 untuk mencegah atau mengurangi cedera vaskuler yang progresif," ujar Dr William Clark, peneliti dari Lawson, seperti dikutip dari Health24, Rabu (24/11/2010).
Dr Clark yang juga seorang Nephrologist di London Health Sciences Centre menuturkan pentingnya bagi masyarakat untuk memastikan makanan dan air yang dikonsumsi bebas dari infeksi E.coli.
(ver/ir)











































