Sebuah studi baru dilakukan pada 13.000 anak-anak sekolah di Jepang dan hasilnya telah dipublikasikan pada Annual Meeting of the American Academy of Asthma, Allergy and Immunology di San Francisco, menunjukkan bahwa urutan kelahiran berpengaruh pada alergi makanan pada anak-anak.
Anak pertama atau anak sulung lebih mungkin mengembangkan beberapa jenis alergi ketimbang adik atau saudaranya yang lebih muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil studi menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam prevalensi asma atau dermatitis atopik (sejenis eksim) dalam urutan kelahiran. Tetapi prevalensi alergi rinitis (demam atau alergi musiman), alergi konjungtivitis (radang mata karena alergi) dan alergi makanan menurun berdasarkan urutan kelahiran, tertinggi sampai terendah.
"Anak yang lahir paling akhir memiliki risiko lebih kecil mengalami alergi. Namun efek ini mungkin berbeda untuk berbagai alergi," jelas Takashi Kusunoki, MD, PhD, dari Shiga Medical Center for Children di Moriyama, Jepang, seperti dilansir medicalnewstoday, Rabu (23/2/2011).
Dalam studi tersebut, 4 persen dari anak pertama memiliki beberapa jenis alergi makanan dibandingkan dengan 3,5 persen dari anak kedua dan 2,6 persen anak ketiga.
Sekitar 4 persen anak di bawah usia 18 tahun atau sekitar tiga juta orang dilaporkan memiliki alergi makanan pada tahun 2007, naik dari 18 persen pada tahun 1997, menurut Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention atau CDC).
Susu, telur, kacang tanah, gandum, kedelai, ikan dan kerang merupakan penyebab paling umum, meskipun lebih dari 170 makanan lainnya telah dilaporkan menyebabkan reaksi alergi.
Gejala-gejalanya dapat berkisar dari eksim dan gatal-gatal pada asma, peradangan esofagus, diare, muntah, tenggorokan, dan anafilaksis (reaksi alergi yang mempengaruhi seluruh tubuh) yang mengancam jiwa.
(mer/ir)











































