Biji kemaluan atau sering disebut juga dengan istilah lain seperti testis dan buah zakar pada dasarnya berfungsi sebagai pabrik sperma. Secara naluriah, semua laki-laki akan memberikan perhatian lebih jika merasakan sakit pada bagian ini dibandingkan saat sakit di bagian lain.
Berbagai kondisi yang bisa memicu rasa nyeri pada biji kemaluan adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Emaxhealth, Selasa (1/11/2011).
1. Testis melintir
Dalam istilah medis, penis melintir disebut dengan istilah testicular torsion. Biasanya, bagian yang sering terpelintir dan memicu nyeri luar biasa adalah jaringan seperti tali yang menjadi gantungan bagi biji kemaluan di dalam kantong zakar.
Tali buah zakar bisa terpelintir karena berbagai sebab, mulai dari aktivitas fisik yang dilakukan dengan terlalu mengejan, trauma karena sengaja dipelintir maupun sebab-sebab lain yang tidak diketahui. Kondisi ini biasanya bisa pulih sendiri dalam beberapa jam, namun kadang-kadang butuh operasi untuk membetulkannya.
2. Trauma fisik
Benturan, tendangan atau tusukan pada biji kemaluan merupakan bentuk trauma fisik paling umum yang menyebabkan nyeri hebat pada biji kemaluan. Pada anak kecil, trauma fisik yang paling sering terjadi adalah terjepit retsleting saat belajar memakai celana tanpa bantuan orangtua.
Pada trauma yang berat, pembengkakan sering terjadi namun tidak membahayakan dan biasanya akan pulih dalam beberapa hari dengan istirahat yang cukup dan diberi kompres air dingin. Namun jika biji kemaluan sampai pecah, maka butuh intervensi medis lewat pembedahan.
3. Radang kantong sperma
Radang kantong sperma yang dalam istilah medis disebut epididymitis biasanya dipicu oleh infeksi baik yang ditularkan secara seksual maupun non-seksual. Gejalanya antara lain pembengkakan pada testis, demam dan jika dibiarkan lama-kelamaan akan bernanah.
Selain rasa nyeri, dampak terburuk pada epididymitis yang tidak terobati adalah kemandulan pada laki-laki karena saluran spermanya tersumbat oleh radang. Untuk mengobatinya, pasien biasanya akan diberi antibiotik, antiradang dan juga antinyeri sekaligus.
4. Kanker testis
Kadang-kadang nyeri pada biji kemaluan tidak boleh dibiarkan begitu saja, atau sekedar diobati sampai nyerinya hilang. Karena nyeri tersebut juga bisa berarti gejala awal kanker testis, maka ada baiknya menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan tersebut penting untuk dilakukan oleh para lelaki yang memang memiliki faktor risiko. Misalnya punya riwayat kanker testis di keluarganya, berusia 14-50 tahun, berasal dari etnis Kaukasia dan sewaktu kecil mengalami kondisi testis tidak turun (undescended testicle).
(up/ir)











































