Menato atau merajah kulit adalah aktivitas yang sangat berisiko, sehingga tubuh harus benar-benar dalam kondisi fit. Orang-orang dengan kondisi tertentu tidak disarankan untuk ditato, kalaupun mau ditato maka harus ekstra hati-hati.
"Misalnya kalau punya alergi terhadap tinta tato, maka sebaiknya tidak usah bikin tato," kata dr Andriawati Soewono, dokter kecantikan dari Skin Plastic Surgery and Aesthetic Clinic saat ditemui di RS Siloam Kebon Jeruk, seperti ditulis Kamis (2/5/2012).
Alergi tinta tato biasanya terjadi karena kulitnya terlalu sensitif terutama pada benda asing yang masih ke jaringan tubuh. Salah satu benda asing pemicu alergi tersebut itu adalah tinta tato, terutama tinta palsu yang biasanya berasal dari China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tinta dengan warna tertentu juga memicu alergi, tapi sifatnya sementara. Biasanya warna-warna tersebut adalah warna-warna yang terlalu mencolok, karena kandungan sintetisnya lebih pekat," kata Lois Nur Fathiarini, seorang tattooist (seniman tato) asal Yogyakarta.
Selain alergi, kondisi fisik lain yang harus diwaspadai saat bikin tato adalah kelainan jantung dan darah. Pengidap diabetes juga harus dipastikan kadar gula darahnya dalam kondisi normal saat hendak ditato, jika perlu harus menyertakan surat keterangan dari dokter.
Orang-orang yang suka merokok dan sering bergadang juga harus hati-hati jika ingin membuat tato karena kebiasaan itu membuat kulitnya lebih kering. Selain lebih susah ditato, kulit kering biasanya lebih sensitif sehingga rentan alergi atau iritasi.
(up/ir)











































