Pertempuran Melawan Kanker Plasenta

Pertempuran Melawan Kanker Plasenta

- detikHealth
Selasa, 12 Jun 2012 12:32 WIB
Pertempuran Melawan Kanker Plasenta
Taylor & Amara (dok: Dailymail)
Edinburgh, Inggris - Saat hamil anak pertama, Bally Taylor mengalami rasa sakit yang menyiksa akibat ada kanker plasenta. Dokter pun mendiagnosisnya dengan lumpuh seumur hidup jika sembuh. Tapi setelah berjuang panjang, kini ia bisa berjalan kembali.

Taylor (37 tahun) diberitahu bahwa sakit yang menyiksa kehamilannya ini disebabkan oleh kanker plasenta yang bisa membuatnya lumpuh seumur hidup. Kondisi ini sangat langka dan hanya beberapa orang yang diketahui memiliki penyakit ini.

Pertempuran ini sudah dimulai sesaat sebelum melahirkan putri pertamanya Amara, yaitu saat ia mulai mendapatkan sakit yang parah di punggungnya. Ketika itu ia dan suaminya Gary (35 tahun) mengkonsultasikannya dan dokter mengatakan bayi dalam kandungan menekan saraf di punggung sehingga menyebabkan sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rasa sakit itu seperti melumpuhkan, saya selalu menangis hingga keluar air mata karena rasa sakitnya benar-benar tidak tertahankan," ujar Taylor, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (12/6/2012).

Taylor mengungkapkan saat itu kehamilannya baru 3 bulan jadi ia tidak berani mengonsumsi obat penghilang rasa sakit selain parasetamol. Karena ini adalah kehamilan pertamanya ia pun berharap rasa sakit tersebut akan hilang ketika bayi dilahirkan.

Seiring bertambahnya usia kehamilan yang tengah dijalani maka rasa sakit yang muncul jadi sangat parah, bahkan membuatnya tidak bisa berjalan dan harus dilarikan ke rumah sakit.

"Saya hamil 7 bulan dan tidak tahu apa yang terjadi pada diri saya, akhirnya dokter mengatakan mereka akan melakukan operasi caesar darurat agar saya tetap hidup," ungkapnya.

Setelah melahirkan, Taylor berada dalam kondisi koma selama 3 hari hingga akhirnya bisa bertemu dengan putrinya Amara yang sempat terpisah setelah dilahirkan. Namun sayangnya hasil tes menunjukkan ia memiliki Choriocarcinoma of the placenta, yaitu kanker langka yang berkembang di rahim.

Kanker jenis ini mempengaruhi 1 dari 40.000 perempuan dan biasanya berkembang setelah mengalami kegagalan hamil. Tapi kondisi yang dialami Taylor terbilang langka karena terjadi selama kehamilan.

Kanker yang dimiliki oleh Taylor ini juga telah menyebar ke paru-paru dan tumornya berkembang di sekitar tulang belakang yang memicu timbulnya rasa sakit punggung yang parah.

Dokter mengatakan Taylor perlu dioperasi untuk mengangkat tumornya tapi dengan risiko ia tidak akan pernah bisa berjalan lagi. Kondisi ini sempat menggunjang jiwa Taylor, karena disaat ia baru saja terbangun dari koma dan melihat putrinya untuk pertama kali, ia harus diberitahu kabar tersebut.

"Saya perlu operasi untuk menyelamatkan hidup tapi juga membuat saya lumpuh. Dalam waktu 1 tahun, hidup saya telah berubah terbalik," ujar Taylor.

Ia pun menjalani operasi pengangkatan tumor di salah satu rumah sakit di Manchester dan kembali ke Edinburg untuk memulai program kemoterapi dan radioterapi agar kankernya tidak kembali. Pertama kemoterapi ia merasa sangat mengerikan, karena rambutnya yang panjang dan indah seketika menjadi rontok.

Tapi setelah 2 tahun menjalani kemoterapi, operasi fisio, fisioterapi serta tekad yang kuat, kini Taylor bisa berjalan lagi dan kanker yang dimilikinya dalam masa remisi.

"Saya bertekad tidak mau menyerah dan terus berjuang keras serta belajar melakukan semuanya lagi dengan benar, saya mulai menggerakkan sedikit kaki, berpindah tempat dan mulai berjalan," kata Taylor.

Kini Taylor merasa beruntung masih bertahan hidup serta merawat putri kecilnya, dan sekarang ia pun bisa kembali bekerja menjadi pramugari untuk maskapai British Airways dan terpilih sebagai model untuk kampanye iklan terbaru.

Kanker plasenta adalah tumor langka yang timbul dari hasil konsepsi dalam rahim, biasanya disebabkan oleh kelainan genetik kehamilan. Umumnya kondisi ini menyebabkan perempuan mengalami kegagalan hamil.


(ver/ir)

Berita Terkait