Menurut para ahli, lebih dari 50 persen anak kecil pernah berjalan jinjit hingga usia 5 tahun. Namun sebagian besar dari anak-anak ini tidak memiliki gangguan neurodevelopmental atau neuropsikiatri seperti yang ditemukan pada anak-anak autis.
"Faktanya jalan jinjit pada anak Anda bukan tanda-tanda autis. Banyak juga anak yang jalannya jinjit tapi pertumbuhannya normal," kata Jonathan Strober, MD, seorang neurolog anak dari Benioff Children's Hospital seperti dikutip dari WebMD, Selasa (24/7/2012).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Children's National Medical Center di Washington DC menyimpulkan, jalan jinjit pada kebanyakan kasus adalah normal. Hampir semua anak mengalaminya sampai usia tertentu, lalu kebiasaan ini hilang dengan sendirinya.
Fakta lain tentang jalan jinjit yang terungkap dalam penelitian tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Hampir 50 persen anak kecil pernah jalan jinjit pada satu masa dalam hidupnya. Namun pada usia 5,5 tahun, kurang dari setengahnya tidak lagi berjalan jinjit.
2. Jalan jinjit biasnaya dimulai ketika baru bisa berjalan sendiri, tidak dipegangi orangtua.
3. Sejak pertama kali jalan jinjit, anak kecil sering melakukannya hingga 1-2 tahun sebelum lancar berjalan dengan normal.
4. Anak kecil yang masih berjalan jinjit hingga umur 5,5 tahun hanya sekitar 25 persen.
5. Anak-anak yang didiagnosis mengalami gangguan kognitif dan neuropsikiatri, termasuk anak-anak autis memang memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk jalan jinjit.











































