Peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) menuturkan remaja yang begadang hingga larut malam untuk belajar cenderung memiliki masalah akademik di keesokan harinya, serta memiliki hasil tes yang lebih buruk.
Hasil studi menunjukkan anak-anak yang tidak mendapatkan jam tidur cukup tidak hanya lebih mungkin memiliki masalah dalam memahami pelajaran di sekolah, tapi juga tidak optimal dalam melakukan tes, kuis atau pekerjaan rumah (PR).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian ini melibatkan 535 siswa dari sekolah menengah atas di Los Angeles. Siswa ini diberikan buku harian untuk mengetahui berapa banyak jumlah waktu yang dihabiskan untuk belajar, tidur di malam hari serta adakah masalah akademik di sekolahnya.
Ketika siswa mendapatkan waktu tidur yang cukup maka dilaporkan ada 1 masalah akademik setiap 3 hari. Tapi saat remaja ini lebih banyak waktu belajar dan kurang tidur maka memiliki lebih dari 1 masalah akademik.
"Hal ini mengejutkan, kami melihat ketika mereka memaksa begadang untuk belajar maka waktu tidur berkurang dan kondisi ini membuatnya lebih sulit memahami apa yang dipelajari saat belajar," ujar Fuligni.
Para peneliti menekankan bahwa hasil studi ini tidak mendorong remaja menghabiskan waktu lebih sedikit untuk belajar. Tapi para siswa ini diharapkan memiliki manajemen waktu yang baik secara menyeluruh sehingga ia tidak kurang tidur tapi tetap berprestasi di sekolah.
Untuk itu peneliti mengungkapkan jika siswa ingin memiliki nilai atau prestasi akademis yang baik maka belajar hingga larut malam harus dihindari. Hasil studi terbaru ini diterbitkan dalam jurnal Child Development.
(ver/ir)











































