Tulang Tengkorak Bocah Ini Terlalu Kecil untuk Otaknya

Tulang Tengkorak Bocah Ini Terlalu Kecil untuk Otaknya

- detikHealth
Kamis, 13 Sep 2012 10:35 WIB
Tulang Tengkorak Bocah Ini Terlalu Kecil untuk Otaknya
Allie Barone (dok: Foxnews)
Jakarta - Awalnya Allie Barone mengalami sakit kepala parah hingga beberapa tahun, kondisi ini membuat orangtuanya khawatir. Ternyata diketahui ia memiliki penyakit langka yang membuat tulang tengkoraknya terlalu kecil untuk otaknya.

Keluarga Allie diketahui memiliki riwayat epilepsi dan migrain sehingga orangtuanya takut kondisi ini yang membuatnya putrinya terus menerus sakit kepala. Namun hasil pemeriksaan MRI mengungkapkan Allie memiliki Type I Chiari malformation yang berarti bagian belakang tengkoraknya terlalu kecil untuk isinya.

"Apa yang terjadi adalah cerebellum tonsils mendorong melalui bagian bawah tengkorak dan berpotensi menempatkan tekanan di saraf ujung tulang belakang serta jaringan saraf tulang belakang," ujar Dr Robert Keating, kepala bedah saraf di Children's National Medical Center, Washington, DC, seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (13/9/2012).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr Keating mengungkapkan gejala yang muncul bermacam-macam dan variasi tergantung dari usia pasien, termasuk sakit kepala dan sering memburuk jika berjalan atau bersin, masalah neurologis, penglihatan ganda atau perasaan seperti tertusuk jarum di kaki.

Sang ibunda, Stephanie Barone menjelaskan ketika dasar tengkorak dibuka diketahui tulang tengkorak memenuhi sumsum tulang belakang, padahal seharusnya terbuka lebar. Kondisi ini membuat cairan tulang belakang tidak bisa masuk ke otak sehingga menyebabkan sakit kepala.

Allie pun menjalani prosedur dekompresi, dengan menggunakan bantuan ultrasound dan mikroskop Dr Keating ke otaknya masuk melalui leher dan menghapus beberapa tulang. Prosedur ini memakan waktu sekitar 3-4 jam.

Namun apa yang dialami Allie terbilang langka karena ia mulai mengalami kebocoran cairan spinal dari sayatan bekas operasi sekitar 3-4 hari setelah operasi, sehingga Dr Keating kembali melakukan operasi lagi.

Melalui prosedur ini kondisi Allie mulai merasa lebih baik, ia bisa melakukan hobinya yaitu menggambar. Namun hal ini tidak bisa berlangsung lama karena ia mengalami kebocoran tulang belakang dan harus dilakukan operasi ketiga.
 

 
Lagi-lagi ketika ia menunduk untuk menggambar, ada cairan yang menetes ke bagian belakang lehernya dan dokter melakukan operasi keempat. Dokter pun meminta Allie untuk berposisi seperti saat ia menggambar dan disitulah dokter melihat tulang belakangnya abnormal dan bisa bertindak seperti pisau yang dapat menggores.

"Saat itu adalah waktu yang memilukan bagi kami karena tak seorang pun tahu tentang kelainan ini," ujar Stephanie.

Untuk itu dokter pun harus melakukan operasi keempat dalam memperbaiki kondisi ini termasuk kelainan yang ada sehingga tidak lagi menyebabkan kebocoran cairan spinal.

Kini kondisi Allie pun sudah mulai membaik, ia sudah memiliki energi yang lebih banyak dan dapat kembali memulai sekolah, sehingga ia seperti terlahir sebagai anak baru.


(ver/ir)

Berita Terkait