Awas, Alat Bilas Hidung Bisa Bawa Bakteri Penyebab Infeksi Sinus!

Awas, Alat Bilas Hidung Bisa Bawa Bakteri Penyebab Infeksi Sinus!

- detikHealth
Jumat, 14 Sep 2012 08:28 WIB
Awas, Alat Bilas Hidung Bisa Bawa Bakteri Penyebab Infeksi Sinus!
(Foto: thinkstock)
Jakarta - Mencuci hidung seringkali dilakukan di pagi hari untuk menjaga kebersihan dan kesehatan saluran pernafasan. Biasanya metode ini dilakukan dengan bantuan neti pot atau alat berbentuk teko kecil yang diisi dengan air dan larutan garam.

Tapi baru-baru ini sejumlah peneliti menemukan bahwa neti pot dapat mengakibatkan infeksi sinus kronis, terutama ketika neti pot ini diisi dengan air kran yang bisa saja mengandung mikroorganisme berbahaya.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases ini, para pakar alergi di New York mengamati rekam medis sejumlah pasien yang didiagnosis dengan infeksi sinus selama 10 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian didapatkan data bahwa 91 persen mengidap gangguan sinus yang cukup parah sehingga harus menjalani operasi untuk meredakan gejala-gejalanya seperti sakit kepala, hidung mampet, hidung berair dan hilangnya kemampuan untuk mencium dan merasakan sesuatu.

Namun secara khusus, pada 33 partisipan (1 persen) diketahui bahwa sinusnya mengandung mycobacteria, bakteri langka yang disebut-sebut sebagai penyebab TBC. Padahal sejatinya bakteri ini tidak lazim tinggal di dalam hidung.

Usut punya usut, ternyata mycobacteria tersebut berasal dari aktivitas mencuci hidung yang dilakukan partisipan. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa 31 dari 33 partisipan mengaku menggunakan sejumlah alat untuk membilas saluran hidung mereka dan 26 diantaranya mengaku menggunakan air kran ketika melakukannya.

Temuan itu malah membuat peneliti penasaran apakah air kran yang ada di rumah partisipan tercemar bakteri yang sama dengan bakteri yang ditemukan di dalam sinus mereka atau tidak.

Beruntung peneliti memperoleh ijin untuk mengambil sampel dari 8 rumah partisipan. Peneliti pun mengambil sampel air panas dan air dingin serta menyeka bagian dalam kran dan shower di kamar mandi.

Hasilnya, 5 dari 8 pasien itu terbukti positif mengidap sedikitnya satu strain mycobacteria non-TB. Dari DNA sidik jari pasien juga terungkap bahwa separuh rumah pasien yang diambil sampelnya memiliki strain bakteri yang sama persis dengan yang ditemukan pada sinusnya.

Untuk mencegah terjadinya infeksi pada sinus, FDA pun merekomendasikan penggunaan air steril untuk mencuci hidung. Bisa juga dengan air kran yang telah direbus selama 3-5 menit lalu didinginkan sejenak. Air sulingan juga dapat diandalkan sepanjang air itu telah melewati filter khusus dengan ukuran pori kurang dari 1 mikron.

"Yang paling baik adalah menggunakan air steril," ujar peneliti Wellington S. Tichenor, MD, seorang pakar alergi dari New York. Tapi Tichenor juga menyadari jika air steril cukup sulit diperoleh serta membutuhkan resep dokter.

Sebenarnya air steril yang berasal dari pembersih lensa kontak juga dapat dipakai. Hanya saja karena biasanya pembersih lensa kontak ini tersedia dalam botol kecil maka mungkin biaya yang perlu dipersiapkan untuk membelinya akan lebih besar, tambahnya.

Menurut Tichenon, 25 persen neti pot atau alat pencuci hidung lainnya dapat terkontaminasi hanya dalam waktu seminggu. Tapi jika sudah sebulan, tingkat kontaminasinya bisa mencapai 100 persen.

"Artinya Anda harus menggantinya secara rutin. Membersihkan alatnya saja tidak cukup karena kita tahu leher pot biasanya sulit untuk digosok," pungkasnya seperti dilansir dari WebMD, Jumat (14/9/2012).





(ir/ir)

Berita Terkait