Hari ini Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH melepas 163 dokter dan dokter gigi PTT (Pegawai Tidak Tetap) lulusan Provinsi DKI Jakarta untuk bertugas di Puskesmas di daerah terpencil dan sangat terpencil di seluruh Indonesia.
Dokter PTT tersebut terdiri dari 110 dokter umum dan 53 dokter gigi lulusan Provinsi DKI Jakarta. Untuk lulusan di 18 Provinsi lainnya dilepas oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atas nama Gubernur setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat daerah tersebut dengan segala keterbatasannya, pada umumnya terdiri dari masyarakat miskin yang rentan terhadap berbagai macam penyakit. Masalah tersebut yang disebabkan antara lain oleh status gizi yang kurang, pengetahuan tentang kesehatan yang rendah, perilaku kesehatan yang kurang baik dan lingkungan pemukiman yang kurang mendukung.
"Dokter PTT angkatan ini sengaja untuk daerah DTPK (Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan). Di samping itu, di daerah-daerah bukan DTPK tapi bermasalah kesehatan," ujar Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, dalam acara Pelepasan Dokter/Dokter Gigi PTT dan Penyerahan Sertifikat ISO 9001:2008 Kepada Kepala Biro Kepegawaian di Gedung Kemenkes, Kuningan Jakarta, Kamis (27/9/2012).
Menurut Menkes, jumlah lulusan dokter di Indonesia sebenarnya sudah banyak. Jika dilihat per 100 ribu penduduk, sebetulnya jumlah dokter sudah cukup. Tetapi yang menjadi masalah, distribusinya yang sangat tidak merata.
Oleh karena itu, tahun ini Kemenkes memfokuskan PTT hanya di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, serta daerah-daerah yang bermasalah kesehatan.
"Semua daerah yang bermasalah kesehatan sedapat mungkin sudah dipenuhi tenaga kesehatan, terutama dokter, dokter gigi, perawat dan bidan sebelum 2014, sebelum BPJS. BPJS akan di mulai Januari 2014, tapi total coverage, yang seluruh rakyat Indonesia terjamin dalam sistem asuransi baru tahun 2019," papar Menkes.
(mer/ir)











































