Padahal dengan harga US$ 36.000 atau sekitar Rp 345 juta, rumah yang terletak di Klamath Falls, Oregon, Amerika Serikat itu terbilang cukup sempurna bagi keluarga kecil. Memang rumah itu membutuhkan cat baru dan beberapa perbaikan, namun secara keseluruhan masih layak huni.
"Rumah ini membutuhkan sedikit cinta, tapi punya struktur yang baik. Kami tidak tahu jika sebenarnya rumah ini beracun," kata sang ayah, Jonathan Hankins seperti dilansir Medical Daily, Rabu (3/10/2012).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam waktu 3 minggu setelah rumah baru ditempati, sang putra yang baru berusia 2 tahun, Ezra Hankins, mengalami sariawan parah sampai susah minum. Ketika akan membuat janji periksa dengan dokter, tetangga menyampaikan berita buruk. Rumah yang terletak di jalan 2427 Radcliffe tersebut dulunya digunakan untuk membuat metamfetamin.
Metamfetamin adalah obat bius ilegal. Bentuknya berupa bubuk berwarna putih tak berbau yang mudah larut dalam air atau alkohol. Penggunaannya dapat ditelan, lewat suntikan, dirokok ataupun dihirup. Obat ini sangat berbahaya, bahkan 15 persen pabrik metamfetamin hancur karena ledakan atau kebakaran.
Mendengar kabar mengerikan ini, Jonathan Hankins segera meminta laboratorium melakukan pengujian metamfetamin dengan biaya US$ 50 atau sekitar Rp 480 ribu. Hasil pemeriksaan menemukan bahwa rumah Keluarga Hankins terkontaminasi bahan kimia dengan kandungan 80 persen lebih tinggi dari anjuran badan kesehatan Oregon.
Akhirnya, keluarga ini segera pindah dan menyewa rumah lain. Sedangkan rumah beracun tersebut akan dibersihkan dari kontaminasi metamfetamin. Namun dana yang harus dikeluarkan bisa mencapai US$ 15.000 atau sekitar Rp 144 juta.
Cleanup Lab Meth adalah sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pengujian laboratorium dan pembersihan obat bius. Menurut perusahaan ini, terdapat sekitar 2,5 juta rumah di AS yang terkontaminasi oleh metamfetamin.
(pah/ir)











































