Hal ini karena ketika salah satu makanan dikonsumsi terlalu banyak dan dicampur dengan jenis makanan yang berbeda maka akan membuat enzim yang berfungsi memetabolisme makanan ini menjadi bingung sehingga mendorong kenaikan berat badan.
Seperti halnya buah bisa dicerna sendiri dan dikonversi ke nutrisi dalam usus dalam waktu 15-20 menit. Sedangkan karbohidrat membutuhkan waktu 3 jam untuk dicerna, protein membutuhkan waktu 10 jam atau lebih dan lemak hampir tidak pernah bisa dikonsumsi sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam melakukan diet ini, protein dikonsumsi dengan protein (dan lemak), karbohidrat dikonsumsi dengan karbohidrat (dan lemak), sedangkan buah-buahan dikonsumsi sendiri.
Untuk memulai hari bisa dengan konsumsi buah enzimatik seperti nanas, stroberi, anggur atau semangka. Buah ini bisa dikonsumsi tanpa batas, tapi perlu menunggu 1 jam sebelum beralih ke buah lain dan perlu waktu 2 jam sebelum makan karbohidrat, lemak atau protein.
Jika setelah makan buah lalu konsumsi karbohidrat, maka seseorang bisa makan karbohidrat tanpa batas sampai nanti saatnya mengonsumsi protein. Jika saat makan karbohidrat tercampur sedikit protein, maka sekitar 80 persen dari segala sesuatu yang dikonsumsi pada sisa hari itu harus protein.
Meski begitu, orang yang menjalani diet ini diperbolehkan satu kali 'makan terbuka' yang mana antara karbohidrat dan protein boleh digabung, misalnya makan udang dengan nasi atau daging dengan kentang. Tapi ini hanya boleh dilakukan sekali dalam sehari saja.
Jika seseorang yang menerapkan diet ini melakukan dengan baik, maka seseorang bisa mengharapkan terjadinya penurunan berat badan sebanyak 5-7 kg dalam waktu 35 hari program.
Sumber : WebMD
(ver/vit)











































