Kekasih Ngambek atau Tidak Bisa Dilihat dari Bahasa Tubuhnya

Kekasih Ngambek atau Tidak Bisa Dilihat dari Bahasa Tubuhnya

- detikHealth
Minggu, 02 Des 2012 11:59 WIB
Kekasih Ngambek atau Tidak Bisa Dilihat dari Bahasa Tubuhnya
(Foto: Thinkstock)
Jakarta - Ketika kekasih, pasangan atau sahabat Anda sedang mengalami emosi tertentu, Anda cenderung memastikannya dengan melihat raut wajahnya saja. Padahal sebuah studi baru dari Israel mengatakan bahasa tubuh lebih bisa diandalkan untuk memastikan emosi apa yang sedang ditunjukkan oleh kekasih atau sahabat Anda itu.

"Anda tak bisa menyimpulkan apa yang terjadi pada mereka hanya dari wajahnya saja. Kalau orang melihat wajahnya saja maka mereka justru akan 'tersesat', tubuhlah yang memberikan sinyal jelas tentang hal negatif atau positif secara konsisten," ungkap salah satu peneliti Hillel Aviezer, psikolog dari Hebrew University of Jerusalem.

Untuk memperoleh kesimpulan itu, Aviezer dan rekan-rekannya mengumpulkan lusinan gambar pemain tenis dunia saat mereka menang maupun kalah dalam sebuah kompetisi bergengsi seperti US Open.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada banyak uang yang diperebutkan, belum lagi ego mereka yang dipertaruhkan sehingga kompetisi ini dianggap bergengsi tinggi. Tak heran jika Anda akan melihat banyak poin dalam pertandingan dimana orang-orang bisa memberikan emosi yang sangat positif atau negatif," kata Aviezer.

Lalu peneliti memperlihatkan gambar-gambar itu pada 15 partisipan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Ada yang diperlihatkan wajahnya saja, tubuhnya saja atau wajah dan tubuhnya sekaligus. Setelah itu partisipan diminta menilai apakah gambar itu menunjukkan emosi positif atau negatif.

Hasilnya, partisipan yang diperlihatkan gambar tubuh saja, dengan atau tanpa wajah, dapat menebak secara akurat apakah si pemain tengah bahagia atau putus asa. Sebaliknya partisipan yang melihat wajahnya saja gagal untuk membedakan apakah pemain itu bahagia atau tidak.

Tak hanya itu, setelah peneliti 'merekayasa' gambar dengan memasangkan wajah kemenangan pada tubuh pemain yang kalah dan begitu juga sebaliknya, peneliti pun dapat memastikan bahwa petunjuk yang diberikan oleh tubuh mendikte partisipan untuk berpikir si pemain (yang ada dalam gambar) menang atau kalah.

Kendati begitu, temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Science ini tidak mengesampingkan segala petunjuk emosional yang berasal dari wajah seseorang.

"Menariknya, ketika seseorang diminta memastikan emosi orang lain, mereka mengaku membuat penilaian dari ekspresi wajah, meskipun sebenarnya mereka menggunakan petunjuk dari tubuh untuk menafsirkan emosi di balik itu. Dengan kata lain orang-orang cenderung menggunakan informasi dari tubuh lalu membacanya lewat raut muka," pungkas Aviezer seperti halnya dikutip dari nbcnews, Minggu (2/12/2012).

(vit/vit)

Berita Terkait