Di Belgia, Anak-anak Bakal Dibolehkan Minta Suntik Mati

Di Belgia, Anak-anak Bakal Dibolehkan Minta Suntik Mati

- detikHealth
Kamis, 20 Des 2012 13:30 WIB
Di Belgia, Anak-anak Bakal Dibolehkan Minta Suntik Mati
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta - Anak-anak rewel minta balon atau permen itu biasa dan tidak perlu ada aturan khusus bagi orang tua untuk menurutinya. Namun jika anak-anak minta disuntik mati, maka Belgia berpeluang menjadi negara pertama yang akan memberikan izin.

Saat ini, usulan untuk melegalkan euthanasia atau suntik mati bagi anak-anak dan pengidap Alzheimer atau pikun tengah dibahas di Belgia. Usulan tersebut datang dari partai sosialis dan diperkirakan akan mendapat dukungan juga dari partai lain.

"Gagasan ini untuk memperbaharui hukum demi pertimbangan yang lebih baik atas situasi dramatis dan kasus-kasus yang sangat ekstrem yang harus dicari cara menanggapinya," kata pimpinan partai, Thierry Giet seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (20/12/2012).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 2002, Belgia menjadi negara kedua di dunia setelah Belanda yang melegalkan euthanasia. Namun pada saat itu, kebijakan ini hanya berlaku bagi para pasien dengan penyakit-penyakit tidak tersembuhkan yang usianya telah mencapai 18 tahun ke atas.

Gagasan untuk melegalkan euthanasia pada anak-anak dan juga pengidap Alzheimer diusulkan untuk memperluas kebijakan tersebut. Pertimbangannya sama, yakni untuk memberikan solusi bagi para pasien dengan penyakit yang tidak tersembuhkan atau mengalami penderitaan yang tidak bisa diatasi.

Pada pengidap Alzheimer, euthanasia dilakukan untuk pertama kalinya tahun lalu di Belanda. Jika parlemen Belgia menyetujui usulan partai sosialis, maka negara ini akan menyusul Belanda untuk memberikan suntik mati bagi orang pikun yang menginginkannya.

Di Belgia sendiri, euthanasia telah tercatat 1.133 kasus selama 2011, sebagian besar diberikan pada pengidap kanker stadium akhir yang kemungkinan sembuhnya kecil dan sangat menderita. Angka ini diperkirakan mencapai 1 persen dari seluruh kematian yang ada di negara ini.

(up/vit)

Berita Terkait