Rumah Anyo, Di Sinilah Anak-anak Penyandang Kanker Tinggal Sementara

Rumah Anyo, Di Sinilah Anak-anak Penyandang Kanker Tinggal Sementara

- detikHealth
Jumat, 25 Jan 2013 11:33 WIB
Rumah Anyo, Di Sinilah Anak-anak Penyandang Kanker Tinggal Sementara
Suasana Rumah Anyo (Foto: Nurvita / detikHealth)
Jakarta - Rumah berlantai dua dengan cat putih itu tampak sepi dari luar. Namun di dalamnya terdengar celoteh anak-anak. Beberapa dari mereka sibuk bermain balok dan ada juga yang sedang menggambar. Mereka adalah anak-anak penyandang kanker.

Anak-anak tersebut tinggal sementara di Rumah Anyo yang beralamat di Jalan Anggrek Nelli Murni A110, Slipi, Jakarta Barat. Mereka umumnya tinggal di tempat tersebut karena sedang menjalani pengobatan di RS Dharmais dan RSAB Harapan Bunda yang memang dekat dari rumah tersebut.

Rumah Anyo merupakan rumah yang didirikan oleh Yayasan Anyo Indonesia yang diketuai oleh Pinta Manullang. Rumah tersebut bisa menampung sekitar 24 pasien dengan seorang pendamping. Untuk tinggal di sana, hanya dibebani biaya administrasi Rp 5 ribu per hari per keluarga. Namun untuk keluarga yang tidak mampu dibebaskan dari biaya tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah tersebut dilengkapi 6 kamar mandi, mesin cuci dan tempat jemuran, beberapa ranjang, dapur, serta musala. Komputer untuk bermain anak juga disediakan, juga boneka, buku-buku, sepeda, dan organ di sudut ruangan.

"Ada relawan yang datang ke sini untuk mengajar musik, menari, bahasa Inggris, matematika. Ada juga yang mendongeng, bercerita dengan boneka jari," ujar Pinta Manullang saat ditemui detikHealth di Rumah Anyo dan ditulis pada Jumat (25/1/2013).

Untuk operasional sehari-hari, Rumah Anyo tentu bergantung pada bantuan donatur. Pinta sangat bersyukur hingga saat ini selalu diberi kemudahan TUhan untuk membantu anak penyandang kanker yang tinggal di rumah tersebut dan pendampingnya.

Salah satu minimarket membantu kebutuhan sembako, sementara CSR beberapa perusahaan juga turut memberikan kontribusinya. "Ini bukti Tuhan tidak tidur. Kalau hati tulus pasti ada saja bantuan. Kami bersyukur belum ada kendala soal finansial," papar ibu yang putra pertamanya juga terkena kanker. Anak yang punya panggilan sayang Anyo itu meninggal 2008 lalu akibat leukemia. Namanya pun diabadikan untuk nama yayasan itu untuk memberikan semangat.

Salah satu yang tinggal di rumah tersebut adalah Yulia yang menyandang retinoblastoma atau tumor ganas primer pada anak yang tumbuh dengan cepat yang berasal dari sel retina mata. Bocah 11 tahun itu merasa senang bisa tinggal di rumah tersebut saat sedang menjalani pengobatan.

"Senang di sini banyak temannya. Kadang-kadang dapat hadiah juga soalnya," ucapnya sambil tertawa.

Husni Mubarok, ayah Yulia, juga senang ada yayasan yang menawarkan tempat tinggal sementara. Maklum, Husni berasal dari Purwakarta. Bayangkan jika dia harus mengontrak rumah selama putrinya mendapat pengobatan di RS Dharmais, berapa biaya yang harus dikeluarkan.

"Saya kan serabutan kerjanya, biasanya cuma narik angkot. Terbantu sekali dengan adanya tempat seperti ini," kata Husni.


(vit/up)

Berita Terkait