Hipertensi adalah keadaan ketika tekanan darah sistolik berada di atas 140 mmHg dan diastolik berada di atas 90 mmHg.
Banyak penelitian membuktikan bahwa semakin tinggi tekanan darah seseorang, semakin tinggi pula risiko orang tersebut terkena penyakit ginjal. Ginjal memiliki peran kunci dalam tubuh sebagai penjaga keseimbangan cairan tubuh, penghasil hormon pembuatan sel darah merah, pengaktif vitamin D, serta penyaring darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika fungsi ginjal terganggu semakin parah, maka akan timbul risiko gagal ginjal. Penyakit ini mengharuskan penderitanya melakukan cuci darah (hemodialisis) sepanjang hidupnya.
Sebagian orang yang sudah menderita hipertensi justru takut mengonsumsi obat untuk jangka panjang. Alasan utama biasanya takut merusak ginjal. Justru sebenarnya efek yang muncul jika tidak mengonsumsi obat hipertensi lebih berat akibatnya.
"Pada dasarnya dokter akan memberikan obat yang minim efek sampingnya kepada pasien," ujar Prof Dr Tjandra Yoga Adhitama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI dalam Konferensi Pers di Balai Kartini (Rabu 10/3/2013).
Sebaiknya penderita hipertensi ikut aktif bertanya dan berdiskusi dengan dokter apabila diberikan pengobatan. Pengobatan yang teratur dan tepat pada hipertensi akan mencegah kerusakan pada organ penting tubuh lainnya.
(up/up)











































