Sebuah survei yang dilakukan lembaga bernama Mustard Research menemukan bahwa hari Selasa adalah hari yang paling jarang dimanfaatkan untuk bercinta. Survei ini dilakukan di Inggris, di mana hanya sekitar 2 persen responden menjawab hari favoritnya untuk bercinta adalah hari Selasa.
Ketika ditanya alasannya, kebanyakan responden menjawab penyebab malas berhubungan seks di hari Selasa adalah karena terlalu mabuk. Sekitar 22 persen responden menjawab bahwa baik dirinya sendiri atau pasangan terlalu mabuk untuk melakukan hubungan seks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bloom meminta survei ini dilakukan karena salah satu karakter di dalam bukunya menggunakan kalimat yang sama untuk mengajak seorang wanita untuk berkencan. Namun akibatnya, dia malah penasaran apakah perkataan karakter tersebut benar adanya.
"Tidak ada seorang pun yang pernah berhubungan seks di hari Selasa digunakan sebagai alasan oleh Ben untuk meyakinkan seseorang agar mau berkencan dengannya di hari Selasa. Saya berpikir sebaiknya memeriksanya dan kagum ternyata benar," kata Blom seperti dilansir Female First, Selasa (14/5/2013).
Alasan lain yang ditemukan dalam survei untuk tidak berhubungan seks pada hari Selasa adalah karena adanya jadwal menonton TV. Sebanyak 17 responden mengaku lebih memilih duduk di depan TV dan menonton acara favorit ketimbang memadu asmara bersama kekasih.
Bagi wanita, pekerjaan rumah tangga adalah pembunuh gairah yang paling besar. Kebanyakan di antaranya mengaku tidak punya waktu untuk berhubungan seks karena masih memiliki banyak tanggungan pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan.
"Kami tidak pernah diminta meneliti judul buku sebelumnya dan terkejut ketika mendapati survei membuktikan kenyataan mendukung karangan. Sabtu adalah hari yang paling favorit untuk bercinta, di mana sekitar 30 persen peserta mendukung temuan ini," kata Richard Walker, direktur Mustard Research di Manchester.
Walau demikian, temuan ini diperoleh dari hasil survei yang dilakukan di Inggris. Hasilnya bisa jadi berbeda apabila dilakukan di Indonesia yang notabene melarang penjualan dan konsumsi minuman keras secara terbuka.
(pah/vit)











































