Daya Ingat Pasangan dengan Cedera Otak Ini Membaik Setelah Punya Anak

Daya Ingat Pasangan dengan Cedera Otak Ini Membaik Setelah Punya Anak

- detikHealth
Rabu, 22 Mei 2013 12:41 WIB
Daya Ingat Pasangan dengan Cedera Otak Ini Membaik Setelah Punya Anak
Louise dan Geraint Jones (Foto: dailymail)
Jakarta - Jodoh memang tak ke mana, begitulah kata pepatah. Sama halnya dengan sepasang suami istri dengan cedera otak, Louise dan Geraint Jones. Setelah memiliki anak, daya ingat keduanya kini semakin baik.

Seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (22/5/2013), keduanya mengalami cedera kepala yang parah hingga mengalami kerusakan otak jangka panjang dan kehilangan memori. Pada tahun 2007, Louise mengalami koma karena tertabrak mobil ketika berjalan pulang setelah keluar malam bersama teman-temannya. Ia menderita retak tengkorak, pinggul, dan rahang sehingga harus dirawat di rumah sakit selama lima bulan.

Saat ini, ia masih mengalami gangguan keseimbangan, kehilangan memori parah, kelelahan, dan masalah ketika berjalan. Sedangkan sang suami, Geraint, adalah korban dari serangan tak beralasan pada Mei 2004.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Geraint terkena serangan itu saat menjaga rumah teman perempuannya di malam hari. Akhirnya, ia mendapatkan perawatan intensif selama seminggu dengan kerusakan otak, rahang yang patah, serta luka parah dan memar.

Setelah melewati semua itu, kedua orang ini jatuh cinta pada tahun 2008 setelah bertemu di pertemuan kelompok pendukung Head Start untuk orang dengan cedera kepala. Mereka pun memutuskan untuk menikah pada Juni 2011.

Maret lalu keduanya berbahagia atas kelahiran Cian, anak pertamanya. Keduanya sangat bangga pada bayinya, apalagi si bayi bisa menjadi "pencatat waktu" yang meningkatkan daya ingat mereka.

Pasangan yang berasal dari Llantrisant, South Wales, ini tidak memiliki ingatan jangka panjang dan ingatan jangka pendek mereka hanya terbatas selama 24 jam saja, khususnya pada Louise. Nah, kelahiran bayi mereka, Cian, mengubah kehidupan mereka dalam banyak cara. Paling tidak, dengan memiliki anak tampaknya bisa mendorong ingatan mereka.

Geraint, pria 28 tahun ini memiliki ingatan yang sangat pendek sehingga ia mengatur ponselnya untuk menolongnya menyelesaikan tugas sehari-hari yang sederhana. Untuk mengantisipasi saat di mana dia paling sering kehilangan memori, Geraint akan menetapkan rata-rata 5 pengingat per jam atau 90 pengingat sehari untuk melakukan segalanya mulai dari memasak sampai meninggalkan rumah.

Hidup dengan kehilangan memori sangatlah berbahaya. Karena hal ini, Geraint pernah membakar handuk dapur 5 kali karena ia lupa mematikan kompor.

Sedangkan Louise, ia melakukan ritual dsiplin untuk membantunya dari kelupaan. Ia melakukan rutinitas ketat yang sama setiap harinya untuk membanu ingatannya.

Beruntungnya kelahiran Cian telah meningkatkan daya memori ayahnya begitu banyak. Geraint bahkan dapat mengurangi dari 90 pengingat menjadi hanya 3 sampai 4 pengingat setiap harinya.

"Ingatan saya meningkat setiap hari sejak Cian hadir. Segala sesuatu yang berhubungan dengannya, kami memiliki jadwal yang sama setiap hari. Karena itu ia berfungsi seperti jam," ujar Geraint.

Keberadaan Cian ibarat jam pengingat lantaran Geraint dan istrinya harus mengingat hal-hal yang dibutuhkan bayinya. "Saya mengetahui dengan jelas kapan harus memberinya makan, berpelukan, dan membawanya keluar dari kursinya. Dengan menjaga anak kecil seperti ini, otak saya tampaknya bekerja lebih cepat," jelas Geraint.

Geraint juga mengatakan dengan kehadiran anaknya, ia tak hanya merasa menjadi seorang ayah baru tetapi juga manusia yang baru dan ia bersyukur pada anaknya untuk itu.

Louise setuju bahwa memori Geraint membaik sejak Cian lahir. "Ketika saya meminta Geraint untuk mengeluarkan makanan dari lemari es, ia sering berkata 'ya sayang, saya akan melakukannya sebentar'," tutur Louise.

Tetapi beberapa saat kemudian, Geraint lupa melakukan permintaan istrinya. Sehingga sang istri pun lapar berat. Namun, untuk Cian, Geraint akan bangun di pagi hari dan menyiapkan botol tanpa harus diingatkan lagi.

"Aku tidak mengerti bagaimana dia mengingat kebutuhan Cian tanpa masalah tetapi untuk hal lain dia mudah melupakannya," tutur Louise.

Sekarang, keluarga kecil ini mengikuti jadwal berdasarkan prediksi jam tubuh Cian. "Cian sekarang bangun pukul 1.30 pagi. Saat itu, Geraint akan bangun, membersihkan dan membasuhnya jika ia memerlukannya dan membawa Cian untuk saya susui sebelum ia kembali tidur," imbuh Louise.

Selain itu, pada pukul 6.30 pagi Cian akan bangun lagi dan mereka melakukan hal yang sama. Selanjutnya pada pukul 8 pagi mereka akan menyiapkan sarapan. Kemudian di pukul 10, Louise akan berbelanja dan Geraint melakukan pekerjaan rumah tangga. Kemudian mereka makan siang bersama pukul 13 dan makan malam saat pukul 19.

"Dan kami pergi ke tempat tidur pukul 10.30 malam untuk mengawali hari selanjutnya," kata Louise yang dalam melakukan pekerjaan rumah mendapat bantuan dari orang tua dan dua pekerja.

Peter McCabe, Kepala Eksekutif Asosiasi Cedera Otak Headway mengatakan, "Menyenangkan melihat Louise dan Geraint melakukannya dengan baik dan membuktikan ada kehidupan setelah cedera otak," ucapnya.

Hilangnya ingatan akibat cedera otak adalah umum terjadi dan memiliki berbagai akibat. Untuk beberapa orang, cedera tersebut berarti kehilangan memori dalam periode penting kehidupannya. Sedangkan pada beberapa orang, kehilangan memori jangka pendek dapat menimbulkan kesulitan saat melakukan tugas sehari-hari.

(vit/vit)

Berita Terkait