"Selain cerdas anak harus aktif agar kebiasaan aktif tidak sulit terbentuk nantinya," terang dr Sophia Benedicta Hage, residen (calon dokter spesialis) Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, di Kompleks Kementerian Pendidikan Nasional, Jl Jend Sudirman, Senayan, Senin (27/5/2013).
"Selain itu agar ketika kecil tidak obesitas kalau obesitas maka risiko penyakit metabolik akan besar di usia lanjut," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti berlari-berlari dan bermain petak umpet itu dapat melatih tubuh anak atau kegiatan indoor yang menggerakkan seluruh fisik. Jadi, jangan hanya jarinya saja yang bergerak," kata dr Sophia.
Nah, selain itu dr Sophia juga memberikan tips agar orangtua dapat mengajak anak beraktivitas di luar ruangan. "Orangtua harus menentukan aturan tertentu seperti bangun pagi tidak boleh menyalakan televisi," imbuhnya.
Selanjutnya, orangtua juga dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas anak dan menurunkan inaktivitasnya seperti bermain game atau menonton televisi. "Biasakan pada anak untuk memulai hari dengan olahraga minimal 1 kali seminggu bisa dilakukan bersama orangtua," ujar dr Sophia.
Oleh sebab itu, dalam acara ini juga diperkenalkan 'Senam Nusantara' yang dirancang dari arahan residen Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. "Olahraga pada anak idealnya dilakukan di luar ruangan pagi hari sebelum jam 10 untuk mengoptimalkan pembentukan vitamin D," tutup dr Sophia.











































