Jakarta -
Memakai sandal jepit umumnya tidak menjadi masalah, bahkan jauh lebih baik daripada telanjang kaki. Namun dalam kondisi tertentu, sandal jepit banyak dikaitkan dengan masalah kesehatan pada kaki.
"Sandal jepit tidak memberikan cukup perlindungan. Memakainya terlalu sering atau untuk aktivitas tertentu dengan intensitas berat bisa memicu berbagai masalah pada kaki," ujar Dr Christina Sigur, podiatris atau dokter ahli kesehatan kaki dari Wake Forest Baptist Medical Center seperti dikutip dari Healthday, Senin (3/6/2013).
Seperti disampaikan Dr Sigur, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan saat memakai sandal jepit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pilih bahan kulit
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
|
Kebanyakan sandal jepit yang dijual di pasaran menggunakan bahan plastik atau karet. American Podiatric Association menyarankan, sandal jepit dari bahan kulit berkualitas tinggi lebih sehat karena bisa mencegah lepuh dan berbagai bentuk iritasi yang lain.
2. Ketebalan
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
|
Karena kelebihan sandal jepit adalah lebih ringan dibanding sepatu, maka sandal tipis yang bisa dilipat-lipat biasanya banyak dipilih orang. Namun demikian, para ahli justru menyarankan sandal yang tebal dan kokoh, yang hanya bisa ditekuk di bagian jemari kaki. Sandal yang kokoh lebih melindungi kaki saat berjalan d tempat terbuka.
3. Bentuk dan ukuran
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
|
Sebagaimana alas kaki pada umumnya, pilih juga sandal jepit dengan ukuran dan bentuk yang paling nyaman dan sesuai dengan kondisi kaki.
4. Usia pakai
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
|
Bukan ide yang bagus untuk menggunakan sandal jepit yang sama selama bertahun-tahun. Begitu ada tanda-tanda harus ganti, sebaiknya jangan ditunda sebab fungsinya sebagai pelindung kaki akan sangat berkurang.
5. Hati-hati infeksi
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
|
Bagian sela-sela jari yang menjepit sandal sangat rentan iritasi atau bahkan melepuh. Tampaknya sepele, tetapi jika dibiarkan begitu saja bisa memicu kemungkinan infeksi. Perhatikan tanda-tanda seperti rasa tidak nyaman atau nyeri, sebaiknya segera obati lalu ganti alas kaki jika memang ada luka.
Kebanyakan sandal jepit yang dijual di pasaran menggunakan bahan plastik atau karet. American Podiatric Association menyarankan, sandal jepit dari bahan kulit berkualitas tinggi lebih sehat karena bisa mencegah lepuh dan berbagai bentuk iritasi yang lain.
Karena kelebihan sandal jepit adalah lebih ringan dibanding sepatu, maka sandal tipis yang bisa dilipat-lipat biasanya banyak dipilih orang. Namun demikian, para ahli justru menyarankan sandal yang tebal dan kokoh, yang hanya bisa ditekuk di bagian jemari kaki. Sandal yang kokoh lebih melindungi kaki saat berjalan d tempat terbuka.
Sebagaimana alas kaki pada umumnya, pilih juga sandal jepit dengan ukuran dan bentuk yang paling nyaman dan sesuai dengan kondisi kaki.
Bukan ide yang bagus untuk menggunakan sandal jepit yang sama selama bertahun-tahun. Begitu ada tanda-tanda harus ganti, sebaiknya jangan ditunda sebab fungsinya sebagai pelindung kaki akan sangat berkurang.
Bagian sela-sela jari yang menjepit sandal sangat rentan iritasi atau bahkan melepuh. Tampaknya sepele, tetapi jika dibiarkan begitu saja bisa memicu kemungkinan infeksi. Perhatikan tanda-tanda seperti rasa tidak nyaman atau nyeri, sebaiknya segera obati lalu ganti alas kaki jika memang ada luka.
(up/vit)