Bayi yang Bisa Meninggal karena Tersedak Ini Selamat Berkat Minum Kola

Bayi yang Bisa Meninggal karena Tersedak Ini Selamat Berkat Minum Kola

- detikHealth
Kamis, 11 Jul 2013 10:30 WIB
Bayi yang Bisa Meninggal karena Tersedak Ini Selamat Berkat Minum Kola
Amanda dan Amy-Rose Todd (Foto: Daily Record)
Jakarta - Malangnya bayi ini. Amy-Rose terlahir dalam kondisi yang menyedihkan karena prematur atau lahir 8 bulan lebih awal dan menderita salah satu sindrom langka yang mengenai jantungnya. Beruntung nyawanya bisa terselamatkan meski harus terus minum kola.

Sejak lahir di Yorkhill Hospital, Glasgow, Amy-Rose Todd dilaporkan mengalami 10 jenis kecacatan akibat sindrom Vacterl yang diidapnya. Sindrom ini tergolong langka karena hanya menyerang satu dari 40.000 bayi. Demikian dikutip dari Dailyrecord, Kamis (11/7/2013).

Selain empat cacat jantung utama, ginjal bagian kirinya juga harus diangkat dan tulang belakang bagian bawahnya menyatu. belum lagi gangguan pencernaan yang ikut menambah komplikasi gadis kecil ini. Begitu juga dengan esofagus atau kerongkongannya. Alih-alih menempel pada perut, kerongkongan bocah yang lahir pada bulan Juni tahun lalu itu malah menempel pada batang tenggorokannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, di usia yang masih sangat muda, Amy-Rose membutuhkan operasi karena ia bahkan bisa tersedak oleh air liurnya sendiri. Lebih menyedihkan lagi, operasi itu tak bisa dikatakan berhasil karena kerongkongannya justru jadi mudah bengkak. Akibatnya Amy-Rose akan dengan mudah meninggal dunia hanya karena tersedak makanan apapun yang masuk ke mulutnya.

Beruntung sang ibu, Amanda Hendry menemukan bahwa gelembung yang dihasilkan minuman kola dapat mengatasi masalah putri tunggalnya tersebut.

"Awalnya secara normal saya berpikir jika ada sesuatu yang macet di dalam tubuh maka itu tandanya anak harus dibawa ke rumah sakit. Begitu pula dengan Amy-Rose. Saat hal itu terjadi tubuhnya berubah warna dan bibirnya membiru. Tapi ketika saya memberinya sedikit kola, yang macet tadi bisa terbuka," kisah Amanda.

"Tampaknya gelembung-gelembung itu membantu mendorong makanannya turun atau membuatnya berhenti tersedak," tambahnya.

Hingga kini Amy-Rose juga pantang mengonsumsi makanan seperti jagung, kacang polong dan sayuran yang kulit buahnya tebal serta keras dan roti tawar. "Kami benar-benar harus memperhatikan apapun yang ia makan dan ia sendiri juga agak lambat saat makan. Jadi jika ia makan pasta, maka kami akan memberinya saus ekstra untuk membantu agar makanan ini bisa turun. Semua serba coba-coba," kata ibu berusia 28 tahun tersebut.

"Terkadang dalam sehari ia hanya tersedak sebanyak satu kali. Beberapa hari kemudian tahu-tahu ia tersedak karena susunya sendiri. Namun setelah apapun yang ia alami, kami sangat bersyukur ia masih hidup," lanjutnya.

Amanda dan suaminya, Jonathan Todd sejak awal sudah diberitahu jika kondisi yang dialami putri mereka begitu kompleks. Bahkan kalaupun Amy-Rose bisa bertahan dari operasi pertamanya, bisa jadi ia takkan pernah bisa berjalan, duduk atau makan makanan padat.

Tapi siapa yang mengira, Amy-Rose yang juga harus berjuang menghadapi pendarahan otak dan septicaemia ini berhasil merayakan ulang tahun pertamanya. "Ia begitu luar biasa. Apapun yang orang larang, ia malah melakukannya. Ia berjuang setiap hari agar bisa berada disini dan tak ada satupun hal yang mengganggunya," ungkap Amanda yang tinggal di Penicuik, Midlothian tersebut.

"Memang setiap kali ia harus dibius (untuk operasi), ada risiko tambahan yang menghantuinya, terutama dengan kondisi jantungnya. Tapi setiap operasi selesai, ia masih bisa tersenyum. Saya bangga menjadi ibunya," imbuhnya.

Setelah enam operasi yang telah dijalani Amy-Rose sejak lahir, termasuk satu prosedur selama empat jam dan prosedur kedua selama empat hari, Amy-Rose masih harus menghadapi lebih banyak operasi di masa depan agar bisa bertahan hidup.



(vit/vit)

Berita Terkait