Orang-orang Cacat yang Memiliki Kegeniusan Luar Biasa

Ketika masih kecil, Alonzo Clemons menderita cedera otak yang membuatnya mengalami ketidakmampuan belajar permanen. Dia nyaris tak bisa bicara dan IQ-hanya sebesar 40. Clemons bisa dikatakan tak punya masa depan, hingga akhirnya dia mulai membuat patung yang sangat realistis.

Kini, Clemons dianggap sebagai salah satu pematung paling berbakat di dunia. Dia menciptakan patung kuda, antelop, dan sapi mirip aslinya setelah melihat foto selama beberapa detik. Menurut ibunya, dia bisa melihat hewan di TV lalu membikin patung hewan dalam waktu setengah jam.

Sering disebut sebagai 'Genius of Asylum Earlswood', James Pullen tinggal di Inggris selama paruh kedua tahun 1800-an. Lahir dengan cacat mental, James mengalami bisu dan tuli sejak usianya 7 tahun. Dia tak pernah belajar membaca atau menulis, tapi sangat berbakat mengukir kayu, terutama kapal.

Karyanya yang paling terkenal adalah replika kapal uap Inggris, SS Great Eastern, termasuk detilnya seperti paku keling 5.585 biji, dan semua perabotan di dalam kapal yang ia ukir dengan tangan. Pullen menghabiskan hidupnya selama 60 tahun di rumah sakit jiwa Earlswood.

Tony DeBlois terlahir prematur di tahun 1974 dengan berat 0,45 kg, padahal berat lahir bayi normal adalah 2,5 - 3 kg. Ketika itu dia nyaris tak bernapas, jadi dokter harus segera memasangkan masker oksigen. Karena terlalu banyak oksigen, dia yang masih bayi malah menjadi buta.

Tak hanya itu, pertumbuhan fisiknya juga lambat dan mengalami autisme parah. Saat berusia 2 tahun, ia duduk di depan piano dan mulai memilih lagu. Sejak saat itu, Tony mempelajari musik hingga lebih dari 20 alat musik. Kini, Tony bisa menghafal sekitar 8.000 lagu karena ia tak bisa membaca partitur.

Jason Padgett pernah dirampok secara brutal dan berulang kali ditendang kepalanya 12 tahun yang lalu. Suatu ketika dia terbangun dengan pikiran terisi formula matematika yang rumit. Dia melihat formula matematika itu ada di mana-mana, lalu mulai menggambar apa yang dia lihat.

Bukan angka yang dia gambar, tapi bentuk fraktal yang rumit dan pola geometris. Menurut ahli saraf yang memeriksanya, sebagian otaknya telah rusak, sehingga bagian lain yang jarang digunakan mengkompensasi bagian yang rusak. Ternyata hal ini malah mengaktifkan daerah baru yang mengubahnya menjadi seorang jenius matematika.

Leslie Lemke terlahir dengan kerusakan otak yang membuatnya mengalami cerebral palsy dan glaukoma yang membuatnya buta. Dibuang oleh sang ibu, dia diadopsi oleh seorang perawat. Pada usia 7 tahun, hidupnya berubah ketika ibu angkatnya membelikan piano. Dia menyukai alat musik ini.

Dia bisa memainkan 12 instrumen dan bisa mengingat setiap karya musik yang baru dipelajari dengan sempurna. Pada usia 34 tahun, dia menjalani pemerikaan psikiatri. Hasilnya menemukan bahwa ia menderita keterbelakangan mental yang cukup parah, bahkan kemampuan belajarnya serupa anak berumur 7 tahun.

Jonathan Lerman adalah seorang sarjana autis dengan IQ sekitar 150. Lerman yang kini berusia 26 tahun mulai melukis dengan arang ketika umurnya masih 10 tahun. Saat berusia 14 tahun, karyanya muncul di galeri seni New York dan terjual hingga US$ 1.200 atau sekitar Rp 12,3 juta.

Lerman didiagnosis dengan autisme sejak berumur 2 tahun. Dia sulit berbicara atau berkomunikasi, namun kemampuan artistiknya memungkinkan dia untuk mengekspresikan diri melalui media visual.

Pada tahun 1862, seorang bocah buta berumur 13 tahun bernama Tom Wiggins bisa melakukan hal yang sama seperti Mozart, mendengar irama piano lalu menirunya dengan persis. Hanya saja, Tom adalah seorang bocah berkulit hitam yang bekerja sebagai budak.

Dia memiliki kemampuan luar biasa meniru hampir setiap suara yang ia dengar. Tom bisa memainkan lagu sambil membelakangi piano, juga memainkan 1 lagu dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri memainkan lagu lain, lalu bernyanyi pada waktu yang sama. Diperkirakan majikan Tom meraup untung sekitar US$ 18.000 per tahun dari penampilan Tom.