Orang-orang yang Saat Kecil Dikenal Genius, Apa Kabar Saat Dewasa?

Orang-orang yang Saat Kecil Dikenal Genius, Apa Kabar Saat Dewasa?

- detikHealth
Rabu, 14 Agu 2013 09:28 WIB
Orang-orang yang Saat Kecil Dikenal Genius, Apa Kabar Saat Dewasa?
Foto: Ilustrasi/ Thinkstock
Jakarta - Terlahir dengan IQ tinggi sehingga dikenal sebagai anak yang genius, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua maupun diri sendiri. Namun ternyata, tidak semua anak genius dapat memiliki hidup yang nyaman di kemudian hari.

Berikut kisah mengenai tujuh orang yang dikenal genius pada saat kecil ketika telah dewasa, seperti dilansir Mirror, Rabu (14/8/2013):

1. Andrew Halliburton

Fotp: Uber Facts
Memiliki IQ 145, sangat pandai matematika dan diprediksi akan sukses dalam komputer atau perbankan. Namun kini Andrew bekerja di restoran cepat saji McDonald's dengan gaji 5,75 poundsterling per jam (sekitar Rp 95.000). Kejeniusan yang dimilikinya ini justru membuatnya tidak nyaman.

Andrew pernah belajar komputer di Dundee University, namun setelah enam bulan ia pun berhenti kuliah. "Saya belajar apa yang sudah saya ketahui, saya merasa bosan. Jadi saya berhenti," ujarnya.

2. Jeremy Roberts

Foto: Mirror
Menjadi genius ternyata membuat pria ini bosan. Terlebih lagi ia masuk ke sekolah negeri biasa, yang membuatnya menjadi terdepan dibanding murid lainnya. Karena kejeniusan Jeremy pada saat sekolah, ia menjadi anggota staf sekolah yang membantu jika ada masalah dengan komputer.

Setelah kepergiannya ke Yerussalem pada usia 17 tahun, membuatnya terinspirasi dan sekarang ia bahagia belajar ilmu hukum di sebuah pusat studi Yahudi di Florida.

3. Terence Judd

Foto: Bach Cantatas
Terence dikenal sebagai bakat musik terbesar Inggris, ia adalah seorang pianis muda yang sangat berbakat. Tapi sayangnya hanya sedikit rekaman dari permainan pianonya sebelum pada akhirnya ia bunuh diri dengan meloncat dari Beachy Head, pada usia 22 tahun.

Pada usia 10 tahun ia memenangkan National Junior Pianoforte Competition, dan pada usia 18 tahun, ia memenangkan British Liszt Piano Competition. Hingga pada akhirnya ia bunuh diri pada tahun 1979.

4. James Harries

Sejak usia lima tahun, James Harries diperlihatkan ensiklopedia yang berisi pengetahuan mengenai barang antik dan seni. Saat ia membuat sebuah porcelain dan menjualnya untuk beberapa ribu poundsterling, kemampuannya mulai menjadi berita nasional.

Pada umur 12 tahun, ia terlihat di acara TV Terry Wogan Show dan menjadi selebriti nasional. Namun pada tahun 2001, di usia 23 tahun ia mengubahn alat kelamin dan mengganti namanya jadi Lauren.

5. Ganesh Sittampalam

Foto: Alaveteli
Sittampalam mendapatkan nilai A pada matematika dan kelas yang sama di tingkat A setahun setelahnya pada tahun 1988. Berasal dari Surbiton, Surrey, kemampuan matematika yang dimilikinya membuat ia lulus dari Oxford dengan nilai tertinggi pada tahun 1992. Ia mendapatkan gelar master dalam komputerisasi dan gelar doktor dalam pemrograman. Di usia 30 tahun, ia bergabung di Credit Suisse.

6. Adam Dent

Foto: Ameinfo
Di usia 14 tahun, Adam Dent belajar kimia di Oxford tapi setahun setelahnya, 1995, ia keluar setelah dituduh melakukan kekerasan seksual pada seniornya.

Kemudian ia dibebaskan dan belajar di Universitas Terbuka sebelum akhirnya ia bisa kembali ke Oxford dan lulus dengan nilai kimia tertinggi di tahun 2002. Adam yang berasal dari Aylesbury, Bucks, kini menjadi seorang konsultan IT.

7. Ruth Lawrence

Foto: Hilldickinson
Ruth mendapatkan nilai matematika A pada usia sembilan tahun, menjadi yang pertama dari Oxford di tahun 1985 saat ia berusia 13 tahun dan kuliah di Harvard pada usia 19 tahun. Ruth berasal dari Huddersfield, dan pindah ke Israel pada tahun 1998. Kini ia bekerja di Hebrew University of Jerusalem dan telah menikah dan memiliki anak.
Halaman 2 dari 8
Memiliki IQ 145, sangat pandai matematika dan diprediksi akan sukses dalam komputer atau perbankan. Namun kini Andrew bekerja di restoran cepat saji McDonald's dengan gaji 5,75 poundsterling per jam (sekitar Rp 95.000). Kejeniusan yang dimilikinya ini justru membuatnya tidak nyaman.

Andrew pernah belajar komputer di Dundee University, namun setelah enam bulan ia pun berhenti kuliah. "Saya belajar apa yang sudah saya ketahui, saya merasa bosan. Jadi saya berhenti," ujarnya.

Menjadi genius ternyata membuat pria ini bosan. Terlebih lagi ia masuk ke sekolah negeri biasa, yang membuatnya menjadi terdepan dibanding murid lainnya. Karena kejeniusan Jeremy pada saat sekolah, ia menjadi anggota staf sekolah yang membantu jika ada masalah dengan komputer.

Setelah kepergiannya ke Yerussalem pada usia 17 tahun, membuatnya terinspirasi dan sekarang ia bahagia belajar ilmu hukum di sebuah pusat studi Yahudi di Florida.

Terence dikenal sebagai bakat musik terbesar Inggris, ia adalah seorang pianis muda yang sangat berbakat. Tapi sayangnya hanya sedikit rekaman dari permainan pianonya sebelum pada akhirnya ia bunuh diri dengan meloncat dari Beachy Head, pada usia 22 tahun.

Pada usia 10 tahun ia memenangkan National Junior Pianoforte Competition, dan pada usia 18 tahun, ia memenangkan British Liszt Piano Competition. Hingga pada akhirnya ia bunuh diri pada tahun 1979.

Sejak usia lima tahun, James Harries diperlihatkan ensiklopedia yang berisi pengetahuan mengenai barang antik dan seni. Saat ia membuat sebuah porcelain dan menjualnya untuk beberapa ribu poundsterling, kemampuannya mulai menjadi berita nasional.

Pada umur 12 tahun, ia terlihat di acara TV Terry Wogan Show dan menjadi selebriti nasional. Namun pada tahun 2001, di usia 23 tahun ia mengubahn alat kelamin dan mengganti namanya jadi Lauren.

Sittampalam mendapatkan nilai A pada matematika dan kelas yang sama di tingkat A setahun setelahnya pada tahun 1988. Berasal dari Surbiton, Surrey, kemampuan matematika yang dimilikinya membuat ia lulus dari Oxford dengan nilai tertinggi pada tahun 1992. Ia mendapatkan gelar master dalam komputerisasi dan gelar doktor dalam pemrograman. Di usia 30 tahun, ia bergabung di Credit Suisse.

Di usia 14 tahun, Adam Dent belajar kimia di Oxford tapi setahun setelahnya, 1995, ia keluar setelah dituduh melakukan kekerasan seksual pada seniornya.

Kemudian ia dibebaskan dan belajar di Universitas Terbuka sebelum akhirnya ia bisa kembali ke Oxford dan lulus dengan nilai kimia tertinggi di tahun 2002. Adam yang berasal dari Aylesbury, Bucks, kini menjadi seorang konsultan IT.

Ruth mendapatkan nilai matematika A pada usia sembilan tahun, menjadi yang pertama dari Oxford di tahun 1985 saat ia berusia 13 tahun dan kuliah di Harvard pada usia 19 tahun. Ruth berasal dari Huddersfield, dan pindah ke Israel pada tahun 1998. Kini ia bekerja di Hebrew University of Jerusalem dan telah menikah dan memiliki anak.

(vit/vit)

Berita Terkait