Di China, Sengatan Lebah Dipakai untuk Obati Segala Jenis Penyakit

Di China, Sengatan Lebah Dipakai untuk Obati Segala Jenis Penyakit

- detikHealth
Rabu, 14 Agu 2013 17:46 WIB
Di China, Sengatan Lebah Dipakai untuk Obati Segala Jenis Penyakit
ilustrasi (Foto: Getty Images)
Jakarta - Teknik akupuntur sudah dikenal di China sejak berabad-abad yang lalu untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit. Kini di negara tirai bambu ini muncul teknik pengobatan yang serupa, hanya saja sedikit lebih berbahaya, yaitu menggunakan sengatan lebah.

Banyak warga di sana mengunjungi klinik akupuntur untuk mendapat sengatan lebah guna mengobati atau mencegah penyakit yang mengancam nyawa. Diperkirakan lebih dari 27.000 orang sudah menjajal metode pengobatan yang menyakitkan ini di klinik Wang Menglin di Beijing.

"Kami memegang lebah, meletakkannya di titik tubuh, mengangkat kepalanya, dan mencubitnya sampai jarum penyengatnya muncul. Lebahnya mati usai menyengat. Kami telah menangani pasien dengan puluhan penyakit, dari arthritis sampai kanker. Semua hasilnya positif," kata Wang seperti dilansir France24, Rabu (14/8/2013).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penuturan salah seorang pasien Wang yang mengidap kanker otak dan paru-paru, dokter memvonisnya hanya bisa bertahan hidup sekitar setahun. Tapi kini dia percaya usia harapan hidupnya telah bertambah 2 kali lipat usai disengat lebah di klinik Wang.

Tiap kali menjalani pengobatan, seorang pasien akan mendapat puluhan sengatan. Walau demikian, belum ada bukti medis bahwa racun lebah dapat efektif mengobati penyakit. Bahkan selama ini sengatan lebah diketahui dapat memicu serangan alergi yang mematikan.

Menurut Wang, sengatan lebah dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang sering menyerang kaki, juga dapat berfungsi untuk pencegahan penyakit. Dalam bahasa ilmiah, metode sengatan lebah ini disebut 'apitherapy', yang mana disebut sebagai praktek perdukunan oleh para ilmuwan modern di Barat.

Dalam situsnya, American Cancer Society menjelaskan bahwa belum ada studi klinis pada manusia yang menunjukkan bahwa racun lebah atau produk lebah madu lainnya efektif mencegah atau mengobati kanker.

"Mengandalkan jenis pengobatan seperti ini dan menghindari atau menunda perawatan medis konvensional untuk menangani kanker akan memiliki konsekuensi kesehatan yang serius," demikian penjelasan dalam situs tersebut.

Diduga praktek ini bermula dari Kaisar Romawi yang bernama Charlemagne (742-814 M) menggunakan sengatan lebah untuk mengobati penyakitnya. Di negara-negara Barat, metode apitherapy dipraktekkan untuk mengobati multiple sclerosis (MS), penyakit mematikan yang menyerang sistem saraf pusat.

Tapi National Multiple Sclerosis Society dari AS mengatakan bahwa meskipun ada yang mengklaim sengatan lebah bermanfaat untuk pengobatan, hasil penelitian selama 24 minggu tidak menunjukkan adanya penurunan aktivitas penyakit, juga tidak ada perbaikan dalam kualitas hidup pasien.

(pah/vit)

Berita Terkait