Berdasarkan tingkat keparahannya, dr Eddy Karta, SpKK dari RS Cipto Mangunkusumo membagi jerawat menjadi jerawat dengan keparahan ringan, sedang, dan berat. Jerawat ringan contohnya komedo, sedangkan jerawat berat mencakup jerawat yang meradang serta membentuk kista dan nodus alias jerawat besar.
"Perbedaan jenis ini lebih penting untuk menentukan pengobatan yang akan dipilih," kata dr Eddy saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (11/9/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jerawat konglobata
Jenis jerawat ini dibagi lagi berdasarkan kondisinya, yakni kronis dan akut. Jerawat konglobata biasanya lebih banyak diderita oleh pria.
Jerawat ini muncul dengan ukuran besar dan saling menyambung satu sama lain tak hanya pada bagian wajah, tetapi bisa juga di bagian lengan, leher, dada, dan bokong dengan peradangan yang sangat tersembunyi.
Jika tidak diberi pengobatan yang tepat, jerawat ini dapat menyebabkan jaringan parut yang luas dan akan tetap ada bahkan selama bertahun-tahun.
2. Jerawat fulminans
Jerawat fulminans biasanya muncul sebagai lanjutan dari jerawat konglobata. Jerawat ini akan mempengaruhi kulit yang sudah meradang dan sering disertai dengan sakit pada bagian sendi dan demam.
Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan penurunan berat badan yang ekstrem dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Serupa seperti jerawat konglobata, jerawat fulminans juga bisa muncul tidak hanya di bagian wajah, tetapi juga di bagian tubuh lain seperti lengan, dada, dan bokong. Dapat dikatakan, jerawat fulminans merupakan kondisi jerawat yang paling parah.
Jerawat fulminans disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan dan meningkatnya tingkat testosteron. Tingkat tinggi hormon ini menyebabkan peningkatan produksi dan ekskresi sebum dan bakteri, sehingga merangsang pertumbuhan jerawat.
Membedakan Jerawat Konglobata dan Jerawat Fulminans
"Meskipun gejala fisik mungkin pada awalnya tampak mirip, jerawat fulminans biasanya ditandai dengan adanya rasa sakit fisik yang lebih. Pasien dengan jerawat fulminans biasanya merasakan nyeri tulang atau wajah, migrain, dan demam," kata dr Gloria.
(up/vit)











































