Gigi renggang atau disebut diastema merupakan akibat dari perbedaan antara bentuk rahang dengan ukuran gigi. Biasanya didapat oleh seseorang dari ayahnya yang memiliki rahang besar dan ibunya memiliki gigi kecil-kecil.
Bisa juga, gigi renggang disebabkan oleh jaringan labial frenum yang terlalu dekat dengan gigi depan. Jaringan tersebut menghubungkan bibir atas dengan gusi. Dalam kasus seperti ini, operasi minor bisa mengatasi gigi renggang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasan utama untuk merapatkan gigi renggang adalah untuk keperluan estetis, sebab kebanyakan diastema tidak menandakan kondisi patologis," kata Dr Oquendo seperti dikutip dari NY Times, Jumat (13/9/2013).
Cara paling sederhana menurut Dr Oquendo adalah dengan perlekatan langsung menggunakan komposit resin. Perlekatan tidak membutuhkan retainer seperti halnya behel, namun Dr Oquendo mengatakan bahwa kelemahan cara ini adalah harus diulang secara periodik.
Behel atau kawat gigi juga bisa dipakai, namun lebih mahal dan butuh waktu lama untuk menampakkan hasilnya. Veneer porselen, semacam lapisan tipis, juga sering digunakan, namun seberapa bagus hasilnya sangat dipengaruhi oleh keterampilan para teknisi di laboratorium.
Apapun cara yang digunakan, Dr Aquendo mengatakan bahwa penyebab gigi renggang yang sesungguhnya harus diatasi terlebih dahulu. Merapatkannya dengan behel misalnya, tidak akan berguna bila pasien tetap memiliki kebiasaan menggeretakkan gigi saat tidur (tooth grinding).
(up/vit)











































