Tidur dan Dibayar Rp 50 Juta per Bulan? Jadilah Objek Penelitian NASA

Tidur dan Dibayar Rp 50 Juta per Bulan? Jadilah Objek Penelitian NASA

- detikHealth
Rabu, 18 Sep 2013 18:27 WIB
Tidur dan Dibayar Rp 50 Juta per Bulan? Jadilah Objek Penelitian NASA
Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta - Dilakukan oleh Flight Analogs Project Team di Johnson Space Center, 'Bed Rest Study' ini akan sangat disukai oleh mereka yang hobi tidur. Studi ini dilakukan untuk mempelajari efek paparan mikrogravitas dalam jangka panjang. Dalam studi ini, semua responden hanya diminta untuk tetap tidur atau istirahat selama lebih kurang dari 70 hari. Mereka juga akan diberi uang lelah Rp 50 juta per bulan. Mau?

Studi ini merupakan upaya berkelanjutan memperbaiki kondisi astronot yang bekerja di lingkungan tanpa gravitasi. Karena studi skala besar tidak mungkin dilakukan di luar angkasa, maka studi ini harus disimulasikan di bumi, seperti dilansir Medical Daily, Rabu (18/9/2013).

"Penelitian ini akan menunjukkan berapa banyak perubahan dalam tubuh Anda selama berada di lingkungan angkasa yang sering jungkir balik. Mereka akan berada disini selama 70 hari, 24 jam sehari, tanpa keluar dari tempat tidur, kecuali untuk melakukan tes tertentu," tulis lembaga tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan mengamati perubahan yang ada pada tubuh responden, para ilmuwan akan mempelajari bagaimana tubuh astronot mungkin akan berubah selama penerbangan ruang angkasa di masa depan.

Program ini membagi peserta menjadi 2 kelompok yaitu subjek olahraga dan subjek non-olahraga. Mereka akan melakukan 3 segmen yaitu periode ambulatory; periode bed rest dan periode pemulihan. Selama periode ambulatory, kedua kelompok akan menghabiskan beberapa minggu bergerak bebas di dalam fasilitas ruang tidur. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk memantau tubuh mereka dalam kondisi normal.

Setelah itu, mereka akan melalui periode bed rest. Selama percobaan selama 70 hari ini, peserta akan menghabiskan seluruh waktu mereka di tempat tidur. Menurut Daily Mail, subjek tetap memiliki akses bermain video game, menonton TV, membaca buku, dan internet. Makanan pun akan disediakan untuk menjaga berat badan mereka.

Kemudian pada akhirnya, peserta akan memasuki periode pemulihan. Setelah 70 hari tidak melakukan apapun, peserta secara perlahan mengkondisikan diri dan diperkenalkan kembali ke aktivitas normal selama lebih dari 14 hari.

"Saya orang yang sangat aktif, sehingga kadang-kadang sulit tidur, meskipun begitu saya bersedia melakukannya demi eksplorasi ruang angkasa masa depan," kata Heather Archuletta, yang telah mengambil bagian dalam studi ini sebanyak 3 kali.

(vta/vta)

Berita Terkait