Semangat Belajar Anak Bitobe, Rajin Berangkat Sekolah Meski Jarang Mandi

Semangat Belajar Anak Bitobe, Rajin Berangkat Sekolah Meski Jarang Mandi

- detikHealth
Senin, 07 Okt 2013 14:31 WIB
Semangat Belajar Anak Bitobe, Rajin Berangkat Sekolah Meski Jarang Mandi
(Foto: Merry/detikHealth)
Kupang - Semangat belajar anak-anak yang tinggal di desa terpencil seperti desa Bitobe, Kupang, bisa dibilang sangat tinggi. Mereka rajin berangkat sekolah meski harus berjalan kaki beberapa kilometer. Sulitnya mendapatkan air membuat anak-anak Bitobe juga jarang mandi, dan harus membawa jeriken air saat pergi dan pulang sekolah.

Pagi di desa Bitobe yang terletak di kecamatan Amfoang Tengah, Kupang, diwarnai dengan kegiatan mengambil air di sumber air yang jaraknya berkilo-kilo meter dari rumah penduduk. Bolak-balik memikul ember atau jeriken air harus dilakukan dengan berjalan kaki karena memang kebanyakan warga tidak memiliki kendaraan. Bahkan tidak sedikit yang bertelanjang kaki kemana pun ia pergi.

Tugas mengambil air ternyata tidak hanya dilakukan oleh orang tua saja, tetapi juga dibebankan pada anak-anak. Setiap pergi dan pulang sekolah, anak-anak SD di desa terpencil ini harus membawa jeriken dan mengambil air untuk keperluan di sekolah dan rumahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saking sulitnya mendapatkan air, banyak anak-anak SD di desa Bitobe yang jarang mandi dan sikat gigi, bahkan ketika mereka harus berangkat ke sekolah.

"Siapa yang sebelum berangkat sekolah mandi dulu?" tanya detikHealth pada anak-anak sekolah saat berkunjung ke desa Bitobe, kecamatan Amfoang Tengah, Kupang, seperti ditulis Senin (7/10/2013).

Pertanyaan detikHealth dijawab dengan mengacungkan jari. Sayangnya, hanya ada satu hingga dua siswa yang mengaku sudah mandi dan sikat gigi dalam satu kelas. Tapi jangan dibayangkan bahwa ia mandi dengan sangat bersih, karena yang menurut mereka mandi adalah membasahi badan hanya dengan air tanpa harus menggunakan sabun. Sikat gigi pun dilakukan dengan menggunakan kulit pinang.

Bagi warga Bitobe, mandi bukanlah kegiatan rutin yang perlu dilakukan tiap hari. Betapa tidak, untuk keperluan minum dan memasak saja mereka harus mengambil air hingga beberapa kilometer jauhnya, apalagi untuk membersihkan badan alias mandi.

Kurangnya informasi tentang hidup sehat membuat penduduk desa Bitobe kebanyakan belum memiliki kebiasaan yang mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang menunjukkan kepedulian kepada masalah kesehatan, seperti mandi, cuci tangan pakai sabun di saat-saat penting, juga menyikat gigi.

Namun meski terlihat kumal, dengan seragam seadanya yang sudah tampak lusuh, semangat belajar anak-anak Bitobe patut diacungi jempol. Mereka rajin berangkat sekolah meski yang dituju hanyalah gubuk beratap daun lontar kering yang selalu bocor tiap diguyur hujan.





(mer/vit)

Berita Terkait