Kondisi Kesehatan Seseorang Bisa Dilihat dari Kotorannya

Kondisi Kesehatan Seseorang Bisa Dilihat dari Kotorannya

- detikHealth
Rabu, 13 Nov 2013 15:41 WIB
Kondisi Kesehatan Seseorang Bisa Dilihat dari Kotorannya
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Feses atau kotoran manusia mungkin menjijikkan bagi beberapa orang. Tapi sebaiknya kotoran yang dikeluarkan tubuh lewat 'jalan belakang' itu jangan diabaikan. Memperhatikan kotoran sendiri ada baiknya lho, karena bisa menunjukkan kondisi kesehatan diri sendiri.

Sistem pencernaan yang sehat merupakan dasar kesehatan yang baik. Itu makanya tinja bisa jadi harta karun informasi yang terlalu berharga untuk dibiarkan menghilang begitu saja saat keluar dari pembuangan akhir tubuh. Sempatkan sejenak memperhatikan kondisi kotoran diri sendiri.

Nah, berikut ini yang perlu diperhatikan dari feses untuk mencari tahu kesehatan diri sendiri, seperti dikutip dari Body and Soul, Rabu (13/11/2013):

1. Tinja yang Sempurna

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Tinja yang sempurna adalah yang bentuknya menyerupai buah pisang, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak. Frekuensi buang air besar yang dikatakan normal adalah tiga jali dalam sepekan hingga tiga kali dalam sehari. Meskipun kebanyak orang merasa buang air besar itu baiknya dilakukan 1-2 kali sehari. Warna tinja bervariasi antara cokelat kayu yang agak pucat hingga warnanya sepertinya perunggu.

2. Potongan Makanan di Tinja

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Terkadang ada makanan yang tidak tercerna hingga lembut, sehingga saat keluar bersama feses, masih ada bentuk asli makanan tersebut. Misalnya saja sepotong kulit tomat, butiran jagung, atau gagang daun kangkung yang dimakan sebelumnya. Jika Anda mendapati hal ini, maka usahakan untuk mengunyah makanan lebih lama dan lebih lambat. Semakin lembut makanan digiling oleh gigi, maka semakin mudah pencernaan di dalam tubuh untuk memprosesnya. Jika masalah ini masih berlarut, coba temui dokter.

3. Bentuk Tinja Seperti Kotoran Kambing

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Mungkin Anda pernah mengalami mengeluarkan kotoran kecil-kecil seperti kotoran kambing atau seperti kerikil yang keluar berantakan. Mungkin stres otot penyebabnya. Untuk mengatasinya, bernapaslah dalam-dalam dengan perut Anda, sehingga terjadi relaksasi otot-otot dinding usus. Konsumsi suplemen magnesium setiap hari juga diperlukan untuk membantu mengendurkan otot, termasuk otot yang melapisi usus.

4. Kotoran Mengambang atau Tenggelam

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Di sungai-sungai di mana masyarakat menggunakannya untuk buang air besar, menemukan tinja di aliran sungai bukan hal mengejutkan. Kadang ada tinja yang mengambang, tetapi ada juga yang tenggelam. Mengapa bisa demikian?

Tinja yang mengambang menunjukkan si pemilik banyak mengasup makanan yang tinggi serat. Serat ini mengundang bakteri baik sehingga mereka datang dan menciptakan gas. Inilah yang memungkinkan kotoran mengambang di air, dan ini merupakan jenis kotoran yang baik. Nah, jika tinja tenggelam, sebaiknya si pemilik banyak makan biji-bijian dan kacang-kacangan. Selain itu perlu meningkatkan asupan buah dan sayur.

5. Tinja Berwarna Gelap

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Perhatikan warna tinja Anda, apakah warnanya gelap? Jika iya, mungkin karena Anda terlalu banyak makan bayam atau suplemen zat besi. Kotoran warna gelap juga bisa menjadi tanda sembelit. Bahkan kotoran berwarna gelap bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius, misalnya pendarahan usus. Jadi saat darah melakukan perjalanan ke saluran pencernaan, besi dioksidasi sehingga menyebabkan kotoran berwarna gelap. Sebaiknya jangan dirimehkan, jika kotoran Anda menghitam, segeralah kunjungi dokter.

6. Tinja Mengandung Lendir

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jika Anda melihat ada lendir di tina, bisa jadi itu merupakan tanda peradangan. Memang saluran pencernaan dilapisi membran mukosa yang mengeluarkan lendir sehingga memudahkan keluarnya kotoran dari dalam tubuh. Meski demikian, lendir ini umumnya tidak sampai bisa terlihat. Kalaupun terlihat, mungkin menunjukkan peradangan di selaput lendir yang melapisi usus.

Bisa pula menjadi tanda infeksi, sensitivitas gluten atau penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa. Ada baiknya Anda mengunjungi dokter jika terus saja melihat lendir yang menyelimuti tinja.

7. Tinja yang Lengket di Toilet

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Biasanya tinja bisa meluncur mudah di lubang toilet. Namun bisa terjadi sisa tinja malah menempel kuat di toilet, meskipun Anda sudah mengguyur dengan air yang cukup banyak. Tak hanya itu, tinjanya pun lebih bau dari biasanya. Jika ini terjadi, bisa saja merupakan tanda adanya lemak di tinja Anda.

Apa penyebabnya? Mungkin empedu atau hati sedang bermasalah. Minum jus lemon panas setiap pagi bisa meringankan masalah ini.
Halaman 2 dari 8
Tinja yang sempurna adalah yang bentuknya menyerupai buah pisang, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak. Frekuensi buang air besar yang dikatakan normal adalah tiga jali dalam sepekan hingga tiga kali dalam sehari. Meskipun kebanyak orang merasa buang air besar itu baiknya dilakukan 1-2 kali sehari. Warna tinja bervariasi antara cokelat kayu yang agak pucat hingga warnanya sepertinya perunggu.

Terkadang ada makanan yang tidak tercerna hingga lembut, sehingga saat keluar bersama feses, masih ada bentuk asli makanan tersebut. Misalnya saja sepotong kulit tomat, butiran jagung, atau gagang daun kangkung yang dimakan sebelumnya. Jika Anda mendapati hal ini, maka usahakan untuk mengunyah makanan lebih lama dan lebih lambat. Semakin lembut makanan digiling oleh gigi, maka semakin mudah pencernaan di dalam tubuh untuk memprosesnya. Jika masalah ini masih berlarut, coba temui dokter.

Mungkin Anda pernah mengalami mengeluarkan kotoran kecil-kecil seperti kotoran kambing atau seperti kerikil yang keluar berantakan. Mungkin stres otot penyebabnya. Untuk mengatasinya, bernapaslah dalam-dalam dengan perut Anda, sehingga terjadi relaksasi otot-otot dinding usus. Konsumsi suplemen magnesium setiap hari juga diperlukan untuk membantu mengendurkan otot, termasuk otot yang melapisi usus.

Di sungai-sungai di mana masyarakat menggunakannya untuk buang air besar, menemukan tinja di aliran sungai bukan hal mengejutkan. Kadang ada tinja yang mengambang, tetapi ada juga yang tenggelam. Mengapa bisa demikian?

Tinja yang mengambang menunjukkan si pemilik banyak mengasup makanan yang tinggi serat. Serat ini mengundang bakteri baik sehingga mereka datang dan menciptakan gas. Inilah yang memungkinkan kotoran mengambang di air, dan ini merupakan jenis kotoran yang baik. Nah, jika tinja tenggelam, sebaiknya si pemilik banyak makan biji-bijian dan kacang-kacangan. Selain itu perlu meningkatkan asupan buah dan sayur.

Perhatikan warna tinja Anda, apakah warnanya gelap? Jika iya, mungkin karena Anda terlalu banyak makan bayam atau suplemen zat besi. Kotoran warna gelap juga bisa menjadi tanda sembelit. Bahkan kotoran berwarna gelap bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius, misalnya pendarahan usus. Jadi saat darah melakukan perjalanan ke saluran pencernaan, besi dioksidasi sehingga menyebabkan kotoran berwarna gelap. Sebaiknya jangan dirimehkan, jika kotoran Anda menghitam, segeralah kunjungi dokter.

Jika Anda melihat ada lendir di tina, bisa jadi itu merupakan tanda peradangan. Memang saluran pencernaan dilapisi membran mukosa yang mengeluarkan lendir sehingga memudahkan keluarnya kotoran dari dalam tubuh. Meski demikian, lendir ini umumnya tidak sampai bisa terlihat. Kalaupun terlihat, mungkin menunjukkan peradangan di selaput lendir yang melapisi usus.

Bisa pula menjadi tanda infeksi, sensitivitas gluten atau penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa. Ada baiknya Anda mengunjungi dokter jika terus saja melihat lendir yang menyelimuti tinja.

Biasanya tinja bisa meluncur mudah di lubang toilet. Namun bisa terjadi sisa tinja malah menempel kuat di toilet, meskipun Anda sudah mengguyur dengan air yang cukup banyak. Tak hanya itu, tinjanya pun lebih bau dari biasanya. Jika ini terjadi, bisa saja merupakan tanda adanya lemak di tinja Anda.

Apa penyebabnya? Mungkin empedu atau hati sedang bermasalah. Minum jus lemon panas setiap pagi bisa meringankan masalah ini.

(vit/up)

Berita Terkait