Hal itu disampaikan dr Aman B Pulungan, SpA (K). Menurut Dr Aman, masyarakat perlu tahu lebih jauh tentang OI. Sebab, jika tidak mendapat penanganan sedini mungkin, pasien osteogenesis imperfecta bisa mengalami penurunan kualitas hidup.
"Sebaiknya diagnosis dilakukan sebelum anak umur satu tahun. Kalau anak gampang jatuh atau mudah patah tulang, jangan anggap itu hal sepele yang akan sembuh dengan sendirinya," papar dr Aman dalam Temu Media 'Osteogensis Imperfecta' di kantor Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di Jl.Dempo, Matraman, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Margaret menambahkan, pada pasien OI, ia akan mengalami keterlambatan pubertas. Padahal, 40 sampai 50 persen pertumbuhan tulang terjadi di masa pubertas. Akibatnya, pertumbuhan tulang tidak optimal dan lebih ringkih. Penderita OI memiliki kemungkinan 50 persen untuk menurunkan penyakit ini kepada anaknya.
Nah, penyakit kronis pada anak, termasuk OI, bisa mengakibatkan berkurangnya penyerapan nutrisi dan kurangnya aktivitas sehingga menyebabkan penurunan massa tulang. Karena sakit, anak pun sering di dalam rumah hingga kurang mendapat paparan sinar matahari.
"Padahal, vitamin D yang ada di sinar matahari penting untuk meningkatkan massa tulang. Tidak bergerak juga bisa mengakibatkan otot lemah. Pada penderita OI tidak hanya tulangnya saja yang lemah tapi juga ia memiliki tulang yang tipis dan rapuh," terang dr Margaret.
Tipe OI dibagi menjadi kategori berat, sedang, dan ringan. Pada pasien OI tipe I terkadang giginya yang seharusnya putih bersih jadi lebih cokelat dan rapuh. Selain itu, sklera (bagian putih pada mata) berwarna kebiruan akibat kolagen yang terlalu tipis.
Pada OI tipe III, dengan tingkat yang lebih parah, saat baru lahir bayi sudah mengalami banyak fraktur (patah) tulang dan kaki bengkok. Sedangkan penderita OI tipe lain, tulang belakangnya makin bengkok seiring bertambahnya usia.
Maka dari itu, butuh penatalaksanaan sedini mungkin. Caranya, dengan mengoptimalisasi pertumbuhan si anak, melatih kekuatan massa otot, dan memberi obat bisphosphonates agar tulangnya lebih kuat. Dengan begitu, anak jadi tidak kesakitan dan bisa berjalan.
Pembentukan massa tulangnya pun bisa terjadi hingga nanti saat pubertas dia bisa membentuk massa tulang dengan optimal. Dengan dia bisa berjalan, berarti tulangnya sudah mampu menopang berat tubuhnya.
"Jadi, golden period pasien OI adalah ketika masa anak-anak sampai masa pubertas. Anak dengan OI kalau ditatalaksana dengan baik akan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik, termasuk juga anak-anak dengan osteogenesis imperfecta di Indonesia," papar Margaret.
(vit/vit)











































