"Kalau disinggung soal rokok, langsung marah. Katanya saya tidak seperi itu lagi," ujar Kresna (25), tetangga Sandi, saat berbincang dengan detikHealth di rumahnya, dan ditulis pada Kamis (21/11/2013).
Perubahan pada Sandi tentu saja disambut positif tidak hanya keluarganya, tetapi juga warga kampung Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Warga sangat menyukai sikap Sandi teguh untuk meninggalkan kebiasaan buruk, yang dulu labil dan mudah terpengaruh oleh lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut bapak satu anak ini, kondisi keluarga Sandi memang sangat memprihatinkan. Apalagi saat ini Sandi sudah sekolah, sehingga orang tua harus menyokong biaya pendidikannya. "Ya kasihan bapaknya kerja pulang sampai malam," sebut Kresna.
Saat ini Sandi bersekolah di SD Negeri 2 Cipto Mulyo yang terletak tak jauh dari kediaman orang tuanya. Hanya berjalan kaki, Sandi bisa ke sekolah bersama anak-anak sesuianya di kampung tersebut.
Perilaku buruk Sandi terjadi saat mereka masih tinggal di Jalan Nusakambangan, Kelurahan Kasin, Kota Malang. Di mana waktu itu, sang ayah diizinkan majikannya menempati rumah yang juga menjadi lokasi usaha ekspedisi. Perilaku buruk Sandi menyita perhatian Kak Seto yang merupakan psikolog dan pemerhati anak. Sehingga kala itu Kak Seto berupaya menemui langsung bocah tersebut ke rumahnya. Sandi kemudian menjalani rehabilitasi.
(vit/up)











































