Canggih! Kondom Generasi Baru Gunakan Bahan Nano-material

Canggih! Kondom Generasi Baru Gunakan Bahan Nano-material

- detikHealth
Jumat, 22 Nov 2013 09:56 WIB
Canggih! Kondom Generasi Baru Gunakan Bahan Nano-material
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta - Tim peneliti dari The University of Manchester baru saja menerima Grand Challenges Explorations, yaitu dana bantuan sebesar 62.123 pound sterling atau sekitar Rp 1,2 miliar. Dana tersebut berasal dari Bill and Melinda Gates Foundation, yang ditujukan untuk penelitian kondom generasi baru dengan bahan campuran nano-material.

Dua bahan utama yang akan dicampurkan adalah grafin dan polimer elastis, seperti lateks yang digunakan sebagai bahan kondom selama ini. Grafin adalah material tertipis, terkuat, dan paling konduktif di dunia. Tak heran jika selama ini grafin dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan di berbagai penelitian dan teknologi, misalnya ponsel pintar dan chip komputer. Demikian dikutip dari Mirror, Jumat (22/11/2013). Penelitian ini akan berjalan di bawah pimpinan Dr Aravind Vijayaraghavan di sebuah lembaga penelitian yang baru berdiri, bernama National Graphene Institute, di Manchester.

"Material campuran akan menghasilkan kondom yang dapat memberikan sensasi seks alami saat berhubungan. Pasti ini akan membuat lebih banyak orang berminat menggunakan kondom. Ini bisa terwujud dengan mengombinasikan kekuatan grafin dan elastisitas latex. Campuran ini akan menciptakan material baru yang tipis, kuat, lebih elastis. Selain itu juga menjadi jauh lebih aman, dan yang paling penting adalah membuat hubungan lebih 'nikmat'," papar Dr Vijayaraghavan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr Hellen Meese, kepala material di Institution of Mechanical Engineers, mengatakan bahwa potensi grafin tidak terbatas. Ini merupakan kesempatan yang baik bagi University of Manchester untuk menangani isu kesehatan global. Ke depannya, imbuh Meese, penggunaan material campuran ini pasti tidak akan hanya digunakan untuk kondom.

"Sekarang Inggris memang menjadi salah satu negara terdepan dalam penelitian grafin, namun sayangnya komersialisasinya belum baik. Dari 7.500 produk berbahan dasar grafin yang sudah dipatenkan, hanya 54 di antaranya yang berasal dari Inggris, kurang dari 1 persen. Jauh di bawah China (2.200) dan Korea Selatan (1.754)," ungkap Meese.

Grafin adalah hasil kristalisasi karbon, jadi masih 'sekeluarga' dengan berlian. Grafin merupakan material tertipis dan terkuat, dan sangat transparan. Grafin dapat dimanfaatkan untuk teknologi solar sel, hingga kacamata atau kamera dalam gelap.

(vit/vit)

Berita Terkait