"Yang pertama adalah ada niat. Asal ada niat, aktivitas lari bisa dijalankan. Tak perlu lama memikirkan harus punya baju atau sepatu. Lari itu kan fun," ujar Reza Puspo, selaku Founder Indo Runners kepada detikHealth, dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Hotel Atlet Century Park, Jl Pintu Satu Gelora, Jakarta, dan ditulis pada Jumat (6/12/2013).
Reza juga menyarankan untuk Anda mencari teman. Mengapa? Sulit untuk 'mempertahankan' niat berlari tanpa ada teman. Teman yang juga memiliki niat sama bisa menjadi pengingat jika sewaktu-waktu Anda enggan berlari karena malas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pemula, tahap awal lari yang bisa dilakukan dengan cara bergantian 15 menit berjalan dan dilanjutkan dengan 15 menit berlari. "Kenali juga trek berlarinya, bahaya kalau tiba-tiba lari tanpa kenal trek, bisa celaka," lanjutnya.
Selain itu, usahakan juga untuk berlari dengan arah yang berlawanan dengan arus kendaraan. Sebab, banyak kejadian para pelari tertabrak dari belakang oleh sepeda atau motor.
"Jika minggu pertama sudah bisa berjalan dan berlari 15 menit bergantian, minggu berikutnya bisa ditingkatkan jadi 20 menit, 30 menit dan 45 menit. Nanti lama-lama bisa jadi tantangan untuk diri sendiri. Kalau sudah biasa, nanti pasti badan jadi 'nagih' kalau enggak lari," tutur Reza.
Untuk menghindari sesuatu yang tak diinginkan, pastikan juga memastikan kondisi tubuh sedang sehat dan Anda memang cocok dengan olahraga lari. Sebaiknya cek dan konsultasi ke dokter untuk memastikannya. Namun yang paling penting bagi Reza adalah kenali tubuh sendiri terlebih dahulu.
"Lari itu memang ada risikonya juga, makanya yang paling penting kenali dulu tubuhnya sendiri, baru bisa enjoy. Keep it steady saja. Sekali lari itu tidak langsung terlihat memang manfaat sehatnya, minimal sebulan dahulu," pungkas Reza.
(ajg/up)











































