Kanker serviks adalah kanker yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) yang menyerang serviks atau leher rahim dan membutuhkan proses yang panjang antara 3-20 tahun untuk menjadi sebuah kanker yang diawali dengan infeksi.
"HPV itu sukanya sama wanita muda, yang leher rahimnya masih licin, yang menikah di bawah usia 20 tahun. Dia nggak suka sama yang tua-tua. Sama yang tua, virus nempel sebentar langsung hilang," ujar dr Fitriyadi Kusuma, SpOG (K), konsultasi kanker kandungan dan staf pengajar FKUI di Divisi Onkologi Ginekologi Departemen Obstetri dan Ginekologi, dalam acara SOHO #BetterU: Hari Ibu, di Hotel Akmani, Jl Wahid Hasyim 91, Jakarta, Kamis (19/12/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktanya, kebanyakan wanita memang terinfeksi HPV pada usia muda, antara usia 20 atau 30 tahun. Namun perjalanannya menjadi kanker serviks sangat lambat, antara 3 hingga 20 tahun.
"Misal, dia pertama kali berhubungan seks saat usia 20 tahun lalu terinfeksi HPV. Nah, ini baru ketahuan kanker serviks sekitar usia 40 tahun," lanjut dr Fitriyadi.
Hal inilah yang menyebabkan hampir 80 persen kasus yang ditemukan sudah dalam stadium lanjut. Ditambah lagi, stadium pra kanker dan kanker stadium awal tidak menimbulkan gejala atau keluhan sama sekali.
"Stadium awal gejalanya hanya keputihan saja, baru bleeding (perdarahan) pada stadium IIIB saat peluang kesembuhan sudah kecil. Karena itu, penting melakukan skrining tiap tahun minimal, IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) atau pap smear," tutur dr Fitriyadi.
(mer/vta)











































