Dr. Redford B. Williams, M.D. dari Duke University mengemukakan bahwa beberapa orang memiliki sifat genetik yang dapat memicu stres lebih cepat. Gen tersebut bahkan dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung seperti yang diakibatkan oleh rokok.
"Sifat genetik pada beberapa orang akan membuat mereka lebih sensitif terhadap stres, yang membuat risiko kematian karena serangan jantung meningkat 38 persen," ujarnya seperti dikutip dari Men's Health dan ditulis detikhealth pada Kamis (19/12/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kortisol memiliki pengaruh dalam serangan jantung, jika dilepas lebih banyak tentunya risiko anda terserang jantung semakin besar," jelasnya.
Hal ini ternyata merupakan kabar buruk bagi pria, yang 13 persen populasinya mempunyai sifat genetik ini. Sementara wanita hanya sekitar 2 persen.
Meskipun belum ada tes yang dapat menunjukkan apakah Anda memiliki gen ini atau tidak, Anda dapat mengetahuinya. Jika Anda terlalu sering cepat stres, susah tidur, dan mengidam makanan agar lebih tenang dan gejala tersebut sering terjadi, bicaralah pada dokter. Anda akan dapat menemukan apakah mempunyai gejala penyakit jantung atau harus memperhatikan tensi darah.
"Dan jika keluarga anda mempunyai riwayat gejala tersebut, anda dapat belajar bagaimana cara terbaik untuk menanggulangi stres," lanjut Dr. Williams.
Beberapa cara ampuh untuk mengurangi stres adalah meditasi, liburan, bercengkrama dengan kerabat dan keluarga, serta mengurangi konsumsi kafein dan rokok.
(vit/vit)











































