Orang dengan Gen Stres Lebih Berisiko Meninggal karena Serangan Jantung

Orang dengan Gen Stres Lebih Berisiko Meninggal karena Serangan Jantung

- detikHealth
Kamis, 19 Des 2013 19:31 WIB
Orang dengan Gen Stres Lebih Berisiko Meninggal karena Serangan Jantung
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Penelitian tentang stres biasanya dilakukan dengan menganalisis perilaku, kebiasaan, serta hubungannya dengan otak. Namun ternyata, stres tidak hanya ada di kepala Anda. Penelitian terbaru menemukan bahwa beberapa orang mempunyai sifat genetik yang bisa menyebabkan stres.

Dr. Redford B. Williams, M.D. dari Duke University mengemukakan bahwa beberapa orang memiliki sifat genetik yang dapat memicu stres lebih cepat. Gen tersebut bahkan dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung seperti yang diakibatkan oleh rokok.

"Sifat genetik pada beberapa orang akan membuat mereka lebih sensitif terhadap stres, yang membuat risiko kematian karena serangan jantung meningkat 38 persen," ujarnya seperti dikutip dari Men's Health dan ditulis detikhealth pada Kamis (19/12/2013).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun memaparkan bagaiman proses itu terjadi. Dikatakannya bahwa ketika seseorang stres, otak akan melepaskan serotonin dan tubuh mengeluarkan hormon yang bernama cortisol. Namun pada beberapa orang dengan sifat genetik khusus, serotonin yang diterima akan memunculkan kadar cortisol lebih banyak, bahkan sampai dua kali lipat dari normal.

"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kortisol memiliki pengaruh dalam serangan jantung, jika dilepas lebih banyak tentunya risiko anda terserang jantung semakin besar," jelasnya.

Hal ini ternyata merupakan kabar buruk bagi pria, yang 13 persen populasinya mempunyai sifat genetik ini. Sementara wanita hanya sekitar 2 persen.

Meskipun belum ada tes yang dapat menunjukkan apakah Anda memiliki gen ini atau tidak, Anda dapat mengetahuinya. Jika Anda terlalu sering cepat stres, susah tidur, dan mengidam makanan agar lebih tenang dan gejala tersebut sering terjadi, bicaralah pada dokter. Anda akan dapat menemukan apakah mempunyai gejala penyakit jantung atau harus memperhatikan tensi darah.

"Dan jika keluarga anda mempunyai riwayat gejala tersebut, anda dapat belajar bagaimana cara terbaik untuk menanggulangi stres," lanjut Dr. Williams.

Beberapa cara ampuh untuk mengurangi stres adalah meditasi, liburan, bercengkrama dengan kerabat dan keluarga, serta mengurangi konsumsi kafein dan rokok.


(vit/vit)

Berita Terkait