"Jika semalam Anda kurang tidur, maka akan meningkatkan konsentrasi dua molekul pada darah di pagi hari, yaitu enzim neuronal atau neuronal enzyme (NSE) dan kalsium pengikat protein S-100B. Kondisi ini terutama terjadi pada pria berusia muda," ujar Christian Benedict, dari Department of Neuroscience, Uppsala University, Swedia.
Dilansir Times of India, Senin (20/1/2014), molekul-molekul ini biasanya ditemukan di otak. Dengan demikian, kenaikan kadar keduanya dalam darah di pagi hari menunjukkan bahwa kurang tidur berpotensi mengurangi jaringan otak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peningkatan konsentrasi darah dari dua molekul otak pada responden yang kurang tidur mengarah pada kerusakan otak. Oleh sebab itu, hasil pengamatan kami menunjukkan bahwa kurang tidur dapat berisiko meningkatkan proses neuro-degeneratif," tulis studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Sleep tersebut.
Para peneliti menyimpulkan bahwa tidur malam yang baik sangat mungkin untuk berperan dalam kesehatan fungsi saraf pada manusia. Selain dapat membantu meningkatkan daya ingat, tidur cukup juga dapat mencegah peradangan, memicu kreativitas, meningkatkan prestasi belajar, mengurangi stres, dan bahkan menurunkan berat badan.
Sementara selain mengganggu sistem saraf di otak, kurang tidur dapat menghambat pelepasan growth hormone pada tubuh. Sebab pelepasan growth hormone yang mengatur regenerasi sel akan sangat optimal terjadi jika seseorang tidur selama 6-8 jam.
(ajg/up)











































