Yoga Bisa Hindarkan Wanita Dewasa dari Diabetes Tipe 2

Yoga Bisa Hindarkan Wanita Dewasa dari Diabetes Tipe 2

- detikHealth
Selasa, 21 Jan 2014 18:31 WIB
Yoga Bisa Hindarkan Wanita Dewasa dari Diabetes Tipe 2
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
London - Penderita diabetes di Indonesia kini telah mencapai angka jutaan dan jumlah itu terus bertambah. Tentu Anda tidak ingin terkene diabetes, bukan? Jika tidak ingin terkena diabetes, Anda patut mempertimbangkan untuk mengambil kelas olahraga seperti yoga.

Wanita paruh baya dan lansia yang melakukan aktivitas penguatan otot serta aktivitas pendinginan seperti latihan ketahanan, yoga, peregangan, dan pengencangan memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah. Demikian menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam PLOS Medicine Rabu (15/1) lalu.

Studi itu menunjukkan, wanita yang melakukan olahraga aerobik minimal 150 menit dan satu jam olahraga penguatan otot tiap minggu, memiliki risiko diabetes 33 persen lebih rendah dibanding dengan wanita yang tidak berolahraga. Manfaat pencegahan diabetes itu tetap didapat meski hanya memfokuskan olahraga pada latihan penguatan otot dan latihan ketahanan saja. Sedangkan wanita yang melakukan olahraga lebih dari 150 menit per minggu memiliki risiko 40 persen lebih rendah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika merekomendasikan agar orang dewasa melakukan aktivitas aerobik berintensitas sedang minimal 150 menit dalam satu minggu, atau aktivitas aerobik intensitas tinggi minimal 75 menit per minggu. Mereka juga menyarankan untuk melakukan aktivitas penguatan otot paling tidak dua hari per minggu.

Para peneliti tertarik untuk mengulik mengenai latihan beban serta kegiatan ketahanan seperti angkat beban dan yoga karena studi sebelumnya menunjukkan bahwa level glikemik akan membaik seiring dengan dilakukannya latihan kekuatan otot. Meski demikian, studi tersebut belum menunjukkan bahwa aktivitas jenis itu dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.

Sekitar 8,3 persen populasi Amerika, atau sekitar 25,8 juta penduduk menderita diabetes tipe 2. Demikian menurut data statistik milik pemerintah. Diabetes menduduki posisi ke tujuh dalam daftar penyebab utama kematian di Amerika. Pasalnya diabetes sering mengarah pada gagal ginjal, amputasi kaki bagian bawah, juga kebutaan. Selain itu diabetes juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Penelitian itu melibatkan lebih dari 99.000 wanita dan perawat berusia 36 hingga 81 tahun sebagai partisipan. Sebagian besar dari mereka merupakan keturunan Eropa. Mereka diminta untuk melaporkan intensitas olahraga yang mereka lakukan. Dalam studi yang berlangsung selama delapan tahun itu, 3.491 partisipan terkena diabetes tipe 2.

Para partisipan melaporkan aktivitas olahraga mingguan mereka. Di antaranya latihan penguatan otot seperti angkat beban, latihan otot berintensitas rendah seperti yoga dan pengencangan, serta aktivitas fisik tingkat sedang dan kuat seperti aerobik.

Hasil penelitian itu, wanita yang aktivitas pelatihan ototnya paling tinggi memiliki pengurangan risiko diabetes yang paling besar. Sedang mereka yang kelebihan berat badan atau menderita obesitas, mendapat manfaat paling banyak.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa mereka yang memiliki level aktivitas tinggi juga merupakan orang yang memilih menu makan paling sehat dan memiliki bobot di bawah rata-rata. Orang-orang tersebut juga cenderung tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita diabetes.

Mengapa melakukan olahraga seperti angkat beban dan yoga bisa mengurangi risiko diabetes? Jawabannya ialah karena otot mempermudah tubuh membakar gula. Peneliti yakin, seiring pertambahan usia, seseorang kehilangan banyak massa otot sehingga gula mudah mendendon dalam tubuh. Itulah mengapa orang dewasa menjadi mudah terkena diabetes. Dengan melakukan olahraga pembentukan otot, efek berkurangnya massa otot bisa dinetralisasi sehingga resiko diabetes berkurang.

"Meski terbatas, penelitian ini dapat diaplikasikan pada wanita secara umum. Hal yang digarisbawahi ialah bahwa menjalani gaya hidup yang aktif dan sehat dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2." Demikian ungkap Dr. Richard Elliot, juru bicara dari Diabetes UK, sebagaimana dikutip dari CBS News, Selasa (21/1/2014).

"Kita telah tahu secara pasti bahwa cara terbaik untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2 adalah menjaga bobot ideal dengan cara mengonsumsi makanan sehat, melakukan diet seimbang, dan dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin," tutur Elliot.

Agar tidak terbebani saat melakukan olahraga, Elliot menyerankan untuk memilih aktivitas yang paling disukai. Dengan memilih olahraga favorit, orang akan terus termotivasi sehingga olahraga dapat dilakukan secara rutin.

(vit/vit)

Berita Terkait