Terinfeksi Virus, Remaja Laki-laki Ini Tak Boleh Dekat-dekat Ibu Hamil

Terinfeksi Virus, Remaja Laki-laki Ini Tak Boleh Dekat-dekat Ibu Hamil

- detikHealth
Senin, 03 Feb 2014 11:46 WIB
Terinfeksi Virus, Remaja Laki-laki Ini Tak Boleh Dekat-dekat Ibu Hamil
Bryant setelah kemo (Foto: North News & Pictures Ltd)
Newcastle - Remaja laki-laki ini diharuskan bersekolah di sekolah khusus laik-laki karena ia dianggap berbahaya bagi wanita yang sedang hamil. Ia bahkan dilarang berdekatan dengan kakak kandungnya yang sebentar lagi akan melahirkan.

Bryant Hackett, remaja berusia 14 tahun asal Inggris itu didiagnosis terinfeksi sitomegalovirus (CMV). Virus itu tidak berbahaya pada orang dewasa pada umumnya. Namun, virus itu sangat berbahaya bila menginfeksi wanita hamil. Bayi yang dikandung bisa menjadi tuli dan mengalami gangguan pada otak. Oleh karena itu pihak medis menyarankan Bryant untuk menghindari segala kontak dengan wanita hamil.

Akibat terinfeksi virus itu, Bryant tak bisa lagi berdekatan dengan Terri Wooton, saudara perempuannya yang kini sedang hamil dan dalam beberapa minggu lagi akan segera melahirkan.

"Aku sangat merindukan kakak perempuanku dan tidak bisa menunggu sampai ia melahirkan, jadwalnya beberapa minggu lagi," ungkap Bryant.

July tahun lalu, Bryant didiagnosis terinfeksi CMV setelah sebelumnya ia terkena virus hepatitis langka. Virus hepatitis itu menyebabkan ia mengalami gagal liver dan trombositnya menurun drastis. Tak hanya itu, ia juga mengalami gagal sumsung tulang belakang dan harus menjalani transplantasi serta kemoterapi.

Karena sistem imunnya sangat lemah, Bryant akhirnya juga terkena penumonia. Selama 15 bulan Bryant tidak bisa masuk sekolah karena kesehatannya terlalu lemah. Ibunya bahkan sempat mengira Bryant tidak akan bisa diselamatkan.

Setelah menjalani serangkaian pengobatan termasuk lima bulan karantina di rumah sakit Royal Victoria Infirmary untuk menjalani kemoterapi, akhirnya Bryant diperbolehkan pulang dan kembali berksekolah.

Sayang, saat menjalani kemoterapi, imun tubuh Bryant sangat lemah sehingga rawan terjangkiti virus CMV. Dokter mendiagnosis remaja itu terinfeksi CMV yang berbahaya bagi janin di dalam kandungan. Akibatnya dia hanya diperbolehkan bersekolah di sekolah khusus laki-laki.

"Dia masih remaja, dan remaja laki-laki biasanya suka berada di sekitar perempuan. Sangat disayangkan ia tidak bisa menghabiskan waktu bersama teman-teman perempuan, tapi saya gembira ia telah keluar dari rumah sakit," tutur Leanne (36), ibu Bryant.

CMV merupakan famili virus herpes. Virus itu menyebar melalui cairan tubuh dan bisa menular melalui penggantian popok, ciuman, atau hubungan intim. CMV hanya menimbulkan sedikit gejala pada orang-orang tertentu dan biasanya orang tersebut tidak sadar bila telah terinfeksi. Sekali menginfeksi dalam tubuh, virus tersebut akan tetap di sana selamanya tanpa menyebabkan masalah pada tubuh inang.

Terkadang, virus itu akan menimbulkan masalah bila imun tubuh inang sedang dalam kondisi lemah. Misalnya jika seseorang sedang menjalani kemoterapi. Jika terjadi, inang bisa mengalami gangguan penglihatan, bisul, serta penumonia.

CMV justru sangat berbahaya jika menginfeksi wanita yang sedang hamil. Virus itu menyebabkan bayi yang dikandung kehilangan pendengaran atau kelak anak akan mengalami kesulitan belajar.

"Bukan hal yang hebat menjadi orang yang berbahaya bagi perempuan, tetapi paling tidak aku bisa menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang seumuranku lagi," ungkap Bryant sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Senin (3/2/2014).

(vit/vit)

Berita Terkait