Kate dan suaminya melakukan scan tersebut sejak usia kandungannya 26 minggu di salah satu rumah sakit swasta di Chelsea, London Barat. Biaya yang dibutuhkan pun tak sedikit yakni Rp 2-4 juta per sekali scan. Meski begitu, Kate mengaku senang sebab ia bisa mendokumentasikan perkembangan janinnya dari waktu ke waktu.
Saat mengandung 20 minggu, Kate sudah tahu bahwa bayi di rahimnya berjenis kelamin perempuan. Saat kandungannya berusia 26 minggu, ia pun pergi ke Women’s Wellness Centre dan melakukan USG 3D. Prosesnya diakui Kate sama saja dengan USG pada umumnya tapi dengan teknologi komputer, foto bayi dikolaborasikan dari berbagai sudut sehingga menciptakan gambar 3D.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kate mangaku takjub dengan hasil USG 3D pertama di mana ia bisa melihat bayi kecilnya sedang memghisap jempol kaki. Kemudian, perawat memintanya berguling ke samping. Lima menit kemudian, karena perubahan posisi si ibu, bayi Kate yang kemudian diberi nama Alice pun mengerutkan kening.
Perlahan, Alice menggerakkan tangan dan kakinya seperti orang yang meronta-ronta. "Melihat ia bergerak justru membuat aku dan Mike semakin protektif terhadap Alice saat di kandungan," kata Kate.
Di minggu ke-29, Kate kembali menjalani USG. Kali ini, ia melihat hidung Alice lebih besar dari sebelumnya. Merasa khawatir putrinya akan memiliki hidung yang besar, perawat meyakinkannya bahwa USG 3D bisa membuat hidung bayi tampak lebih besar. Seperti minggu sebelumnya, Alice masih menghisap jempol kakinya. Saat Kate berguling, barulah ia bisa melihat bibir ALice membuka dan menutup layaknya orang berbicara.
Padahal, Kate tahu si kecil ALice tengah menelan cairan ketuban sebagai sumber makanannya saat di dalam kandungan. Ketika usia kandungan 34 minggu, Kate dan Mike bisa melihat Alice menghela napas dan menjulurkan lidahnya. Wajahnya pun sudah berbeda yakni terlihat lebih berisi, hidung yang lebih kecil dengan bibir agak cemberut.
"Kami juga kagum saat melihat Alice mengunyah tali pusat. Tapi perawat mengatakan itu tidak berbahaya sebab Alice hanya ingin mendapat kehangatan dan kenyamanan," kisah Kate.
Scan terakhir pun tiba saat usia kandungan Kate menginjak 38 minggu. Kali ini, Kate merasa benar-benar sudah melihat bayinya. Dua minggu setelah scan terakhir, Alice pun lahir. Kate dan Mike lantas menyamakan wajah Alice dengan saat masih di dalam kandungan.
"Awalnya memang tidak terlalu mirip. Tapi beberapa minggu setelahnya kami melihat dia adalah gadis yang cantik dengan bibir cemberut yang masih ada. Hidungnya pun tak sebesar hasil USG. Mengetahui pertumbuhan bayi lewat USG 3D bisa makin mendekatkan hubungan kami sebagai orang tua dengan putri kami," jelas Kate.
(rdn/vit)











































