"Tumor ini jinak, tapi bisa tumbuh di mana aja. Kalau sudah terlalu luas, nggak cuma di kulit tapi juga tumbuh di organ lain di bawah kulit," kata dr Walta Gautama, SpB(K)Onk, spesialis bedah kanker dari RS Kanker Dharmais, saat ditemui baru-baru ini, seperti ditulis pada Senin (10/2/2014).
Meski tidak menangani Sarotin, dr Walta menilai operasi pada pengidap Neurofibromatosis (NF) seperti Sarotin seharusnya dilakukan sebelum tumor membesar. Operasi seharusnya dilakukan untuk mencegah pertumbuhan tumor di tempat-tempat berbahaya, seperti wajah.
Jika terlanjur besar dan meluas, maka ada risiko tumor juga tumbuh di organ lain di bawah kulit. Jika tumbuh di wajah, tumor bisa juga tumbuh di bola mata sehingga pengangkatan tumor yang ada di permukaan kulit saja tidak akan banyak membantu.
"Operasi hanya membuang yang di permukaan, jadi tidak benar-benar menyelesaikan masalah. Kalau tumornya menutupi mata misalnya, operasi dilakukan agar bisa melihat. Itu aja," jelas dr Walta.
Sarotin sendiri saat ditemui di kontrakannya di Pondok Kopi, Jakarta Timur terkesan tidak terlalu berminat menjalani operasi. Bahkan Sarotin pernah menolak tawaran operasi di RS Cipto Mangunkusumo, dengan biaya dari pemerintah DKI Jakarta pada tahun 2013.
"Saya ini sudah berobat ke mana-mana, memang ini nggak bisa diapa-apakan. Akarnya sudah sampai ke urat, kalau mau dioperasi saya nggak mau kalau nanti malah ada risikonya," keluh Sarotin, yang mengaku lebih memikirkan keperluan sehari-hari dan juga sekolah anak bungsunya.
(up/vit)











































