Salah satu survivor yang terlibat dalam kampanye ini adalah si kecil Amber Travers. Amber hampir saja meninggal dunia akibat meningitis di usia dua tahun.
Ia pun sempat dirawat secara intensif selama tiga hari ketika dokter memutuskan terpaksa mengamputasi kedua kakinya agar bocah ini bisa bertahan hidup.
Tiga tahun kemudian, ia pun muncul dalam sesi pemotretan untuk kampanye meningitis yang diprakarsai oleh seorang fotografer asal Australia, Anne Geddes ini. Rencananya foto-foto kampanyenya tersebut baru akan dirilis secara online pada tanggal 24 April 2014 atau bertepatan dengan World Meningitis Awareness Day.
Dalam proyek bertajuk Protecting Our Tomorrows: Portraits of Meningoccocal Disease ini Anne tak sendiri. Ia bekerjasama dengan sejumlah yayasan amal seperti Meningitis Now dan Meningitides Research Foundation.
Proyek dimulai sejak bulan September 2013 dan melibatkan sekitar 10-15 keluarga yang terkena dampak meningitis, misal karena putra atau putri mereka mengidap penyakit ini.
Meningitis sendiri disebabkan oleh adanya infeksi pada sel-sel meninges atau selaput di dalam otak dan sumsum tulang belakang yang dapat berujung pada keracunan darah.
Gejalanya antara lain sakit kepala akut, demam, muntah-muntah, kulit berjerawat, dan biasanya disertai dengan tangan atau kaki yang menjadi dingin.
Selain Amber, ada juga Harvey Parry (8) yang menjadi pasien meningitis sejak berusia setahun dan Ellie-May Challis yang didiagnosis meningitis ketika usianya baru 16 bulan.
"Sebagai seorang ibu dan advokat bagi anak-anak, saya ingin para orang tua paham tentang meningitis dan tahu bagaimana cara terbaik untuk melindungi anak-anaknya. Anda hanya perlu melihat Amber, Ellie dan Harvey untuk memahami dampak penyakit mengerikan ini. Ini benar-benar mimpi buruk bagi Anda jika melihat ada anak yang harus melewati penderitaan seperti itu," tandas Anne seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (11/2/2014).
"Tapi di waktu yang sama, anak-anak ini berikut keluarganya bisa melalui cobaan luar biasa ini dan kembali membangun hidup mereka, dan foto-foto ini menangkap besarnya kekuatan mereka dalam menghadapi penderitaan ini," imbuhnya.
(up/vta)











































