Jika terkena sedikit air, kulit Rachel akan timbul ruam merah dengan rasa gatal yang menyakitkan. Bahkan ia juga tak bisa berciuman dengan tunangannya, Lee Warwick karena air liur Lee bisa menimbulkan reaksi gatal dan seperti menusuk-nusuk di mulut Rachel.
Karena kondisinya ini, Rachel yang bekerja sebagai seniman ini juga tak bisa berlama-lama mandi serta minum air dingin. Sebab, menyesap sedikit air dingin saja bisa membuat tenggorokannya membengkak. Diyakini, Rachel adalah satu dari 35 orang yang mengalami alergi langka ini.
"Aku tidak pernah keluar rumah tanpa melihat cuaca terlebih dulu. Setetes air hujan saja bisa membuat kulitku sakit. Aku selalu keluar dengan mantel tebal lengkap dengan tudung, juga payung sebagai persiapan jika hujan," papar Rachel.
Ketika alergi itu datang, kulit Rachel bisa merah tiba-tiba dan ia pun tak berhenti menggaruk tangan atau bagian tubuhnya yang lain karena sensasi terbakar yang ia rasakan. Alergi ini mulai dialami Rachel saat ia berusia 12 tahun. Sejak saat itu pula Rachel selalu kesakitan jika tubuhnya terkena air.
"Aku sangat kesulitan saat minum. Tapi kadang jus atau teh bisa lebih diterima tenggorokanku. Aku juga alergi pada keringat, air mata, bahkan darahku sendiri ketika kontak langsung dengan kulitku," kisah Rachel seperti dilansir Daily Mail, Kamis (20/2/2014).
Ia menambahkan karena jarangnya orang mengalami alergi seperti dirinya, dokter pun banyak yang tidak percaya bahwa wanita asal Ripley ini alergi terhadap air. Rachel mengalami Aquagenic Urticaria di mana orang yang bersentuhan dengan air, darah, keringat, dan air mata kulitnya bisa terasa gatal dan sakit selama 10 menit sampai 1,5 jam. Untuk meredakan rasa sakit, pasien harus berbaring. Peneliti percaya bahwa gatal-gatal itu tidak disebabkan pelepasan histamin tapi karena sensitivitas kulit yang ekstrem terhadap zat aditif dalam air seperti klorin.
"Aquagenic mungkin terkait dengan tingkat histamin yang tinggi tapi ada proses lain yang memicu timbulnya ruam. Karena sangat jarang, mungkin ada gejala lain yang timbul misalnya alergi terhadap produk perawatan tubuh," kata Nina Goad dari British Association of Dermatologists.
(rdn/vit)











































