Tim peneliti dari University of Delaware, AS membandingkan kondisi sekelompok partisipan ketika sedang bahagia, sedih atau netral yang disodori camilan seperti keripik, kue atau permen.
Seperti dikutip dari Men's Health, Minggu (9/3/2014), ternyata partisipan yang mood-nya positif lebih jarang menyentuh camilan-camilan tersebut dibandingkan partisipan yang mood-nya sedang buruk atau netral. Atau dengan kata lain mood yang bagus membuat seseorang 77 persen lebih cenderung makan makanan sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan logika yang sama, peneliti pun membuktikannya dengan melakukan percobaan lain, yaitu mengubah pola pikir seseorang dan pada ternyata cara ini memang dapat mengubah pilihan camilan orang yang bersangkutan.
Pasalnya dalam percobaan, para partisipan yang diminta untuk membayangkan kehidupan mereka dalam 10 tahun ke depan cenderung mengonsumsi lebih sedikit permen coklat yang diberikan peneliti dibandingkan mereka yang hanya diminta memikirkan kondisi mereka saat ini.
"Bahkan bisa jadi memikirkan masa depan jauh lebih mudah dilakukan dan lebih efektif (untuk mencegah keinginan ngemil) daripada bila kita diminta mengubah mood," kata Gardner.











































