Sudah Berhenti Merokok Namun Sering Kambuh? Ini Penyebabnya

Sudah Berhenti Merokok Namun Sering Kambuh? Ini Penyebabnya

- detikHealth
Kamis, 13 Mar 2014 15:36 WIB
Sudah Berhenti Merokok Namun Sering Kambuh? Ini Penyebabnya
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Nikotin dalam rokok diketahui memang membuat ketagihan. Sebab nikotin mempengaruhi fungsi otak sehingga memberikan sensasi rasa tenang, nyaman dan senang. Bahkan nikotin disandarkan sejajar dengan kokain dan methamphetamine sebagai obat-obatan yang paling membuat kecanduan.

Oleh karena itu banyak perokok yang merasa sulit untuk berhenti merokok. Jika berhenti pun, 80 persennya akan kembali merokok dalam waktu kurang dari tiga bulan. Untuk mencari penyebab mengapa para perokok yang sudah berhenti akhirnya merokok kembali, tim peneliti dari University of Pennsylvania pun melakukan penelitian tentang hal tersebut.

37 Perokok aktif berusia 19 hingga 61 tahun diminta untuk melakukan dua kali scan MRI. Scan pertama dilakukan ketika mereka masih aktif merokok. Sementara scan kedua dilaksanakan ketika para perokok tersebut diminta untuk berhenti merokok sementara.

Hasilnya menunjukkan bahwa pada otak perokok yang kekurangan nikotin akibat berhenti merokok mengalami pelemahan konektivitas antara jaringan saraf besar. Saraf tersebut yang mengatur motivasi, modd, dan hasrat seseorang. Akibatnya, orang tersebut akan mengalami kesulitan untuk mempertahankan niatnya untuk berhenti merokok.

"Penelitian kami menemukan bukti bahwa pada perokok yang baru saja berhenti akan mengalami kesulitan untuk fokus berhenti merokok akibat saraf yang mengatur hal tersebut menjadi lemah karena kekurangan nikotin," papar Caryn Lerman, ketua tim peneliti dari University of Pennsylvania.

Hal itulah yang menyebabkan seseorang mengalami gejala putus rokok. Gejala tersebut antara lain susah berkonsentrasi, keinginan yang kuat untuk merokok, mood yang kurang baik, serta berbagai gejala lainnya.

Untuk itu, Lerman menyarankan agar orang yang ingin berhenti merokok secara total namun tidak dapat melakukannya seorang diri untuk meminta bantuan kepada dokter.

"Nikotin sudah membuat otak Anda menjadi lebih lemah tanpa kehadirannya. Untuk itu, pengobatan intensif bagi mereka yang ingin berhenti merokok sangat dianjurkan," papar Lerman seperti dikutip dari Medicaldaily, Kamis (13/3/2014).

(vit/vit)

Berita Terkait