Korban Kecelakaan yang Alami Gegar Otak Jangan Langsung Diberi Minum

Korban Kecelakaan yang Alami Gegar Otak Jangan Langsung Diberi Minum

- detikHealth
Kamis, 13 Mar 2014 16:14 WIB
Korban Kecelakaan yang Alami Gegar Otak Jangan Langsung Diberi Minum
Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta - Salah satu cedera yang sering dialami korban kecelakaan adalah cedera otak atau yang lebih dikenal dengan istilah gegar otak, yang dipicu oleh benturan di kepala. Pada kondisi seperti ini, sebaiknya pasien gegar otak jangan langsung diberi minuman atau makanan. Mengapa?

"Ketika terjadi kecelakaan di jalan, biasanya korban suka langsung dikasih minum biar lebih tenang. Tapi jika diduga korbannya mengalami cedera otak ringan, sebaiknya jangan dikasih minum," jelas dr I Gusti Ayu (IGA) Nari Laksmi Dewi, Sp.B, dokter spesialis bedah dari RSU Bunda Jakarta, dalam acara Media Gathering 'Emergency.. What To Do?', di RSU Bunda Jakarta, Jl Teuku Cik Di Tiro no 21, Menteng, Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Menurut wanita yang akrab disapa dr Iga, tidak memberikan minum pada pasien cedera otak ringan sesaat setelah kecelakaan dilakukan sebagai upaya preventif, untuk mencegah risiko pembiusan seandainya dokter akan segera melakukan tindakan operasi.

"Ini untuk mencegah risiko pembiusan jika akan dilakukan operasi segera. Jadi harus dilakukan pengosongan perut atau puasa. Kalau perutnya penuh, saat dibius bisa muntah, bisa masuk ke paru-paru," lanjut dr Iga.

Bagaimana mengenali gegar otak?

Cedera atau gegar otak dibagi 3 tingkatan dilihat dari tingkat kesadarannya pada 2 jam pertama, yaitu gegar otak ringan, sedang, dan berat.

Gegar otak dikatakan ringan bila gejala yang muncul dalam 2 jam pertama hanya berupa mengantuk, bicara melantur atau tidak nyambung. Dikatakan gegar otak sedang bila masih sadar tetapi merasa pusing, sedangkan gegar otak berat bisa menyebabkan korban mengalami kondisi koma.

Gejala lain yang bisa mengindikasikan adanya gegar otak pada korban kecelakaan antara lain sebagai berikut:

1. Tidak sadarkan diri
2. Mual muntah
3. pingsan
4. Sakit kepala hebat
5. Separuh badan jadi lumpuh seperti stroke.

Jika Anda menemukan korban kecelakaan yang diduga mengalami gegar otak, tindakan pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah memeriksa status ABC, yaitu airway (jalan napas), breathing (gangguan napas), dan circulation (sistem peredaran darah). Pastikan jalan napas korban baik, tidak tersedak, tidak ada gangguan napas, cek denyut jantung, serta bila akan dipindahkan dengan tulang di daerah leher dan tulang belakang karena biasanya ada terjadi patah tulang.



(mer/vit)

Berita Terkait