Air mani terdiri dari sperma dan cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat dan lainnya. Cairan mengandung sperma ketika melalui serangkaian tabung ke uretra untuk ejakulasi. Beberapa hal dapat mematahkan pembuluh darah di sepanjang rute ini atau sepanjang rute kemih ke uretra. Pembuluh darah yang rusak kemudian bocor, mengeluarkan darah ke dalam air mani, urine atau keduanya.
Seringkali, penyebabnya tidak dapat ditemukan. Untuk pria di bawah usia 40 tahun, infeksi adalah penyebab paling umum. Infeksi biasanya disertai dengan tanda-tanda dan gejala lain, seperti demam, nyeri genital atau saluran kencing, kesulitan buang air kecil, atau darah dalam urine.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penyebab umum hematospermia atau darah pada air mani, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Selasa (18/4/2014):
1. Brachytherapy (pengobatan untuk kanker prostat)
2. Chlamydia
3. Epididimitis (peradangan pada epididimis)
4. Herpes genital
5. Gonorrhea (kencing nanah)
6. Tidak bercinta dalam jangka waktu lama
7. Biopsi prostat
8. Pembesaran kelenjar prostat
9. Prostatitis (peradangan pada kelenjar prostat)
10. Trauma testis
11. Vasektomi
12. Bercinta terlalu agresif
Penyebab lain yang kurang umum:
1. Amiloidosis (tertimbunnya protein amiloid dalam organ tubuh)
2. Pertumbuhan jinak (kista, polip) di kandung kemih, uretra atau prostat
3. Kanker kandung kemih
4. Pembuluh darah yang rapuh
5. Hemofilia (kelainan darah di mana darah tak dapat menggumpal secara normal)
6. Kanker prostat
7. Schistosomiasis (penyakit yang disebabkan parasit cacing pipih trematode dari genus Schistosoma)
8. Kanker testis
9. Trombositopenia (trombosit darah rendah)
10. Tuberkulosis
11. Penyakit Von Willebrand (kelainan yang membuat darah sulit membeku)
12. Efek samping warfarin (pengencer darah).
(mer/vit)











































